Dan dinding itu kian dingin oleh rindu
Tak ada sinar bulan memagari kusam
Hanya rintih angin berbisik serak
Membawa bayang sejarah yang kian beku
Telah kelu aksaraku menyimpul sepi
Menadah segenap air mata langit
Yang luruh dari kucuran luka kekal
Membuat jiwaku menggigil
Menahan perih derasnya gelombang sesal
Tak ada lagi nyanyian cinta memerdu
Kecuali rintihan syair disepanjang kenang
Menggemai jejakmu, menghitam diujung bayang
Meluruhkan makna demi makna kebalik nisan sepi
Dinding itu semati kuburan tua
Hanya kebisuan kata disepanjang hening
Tak ada lagi yang dapat kucari disini
Kecuali hembusan luka yang terasa pedih
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar