Kerap kali sepi menikam
Melempar rasa kebalik gulungan hampa
Menjamah seribu perih diujung hasrat
Membuat mimpi terbunuh dalam kenangan
Sedang detik tak henti mengeja kelam
Menghembuskan angin tua yang tertatih
Membisikkan selaksa nyanyian elegi rindu
Baitku merebah dipelataran hening
Melipat beku dipelukan seringai angin malam
Sedang sepi kian menjadi kaca
Menggelayut erat dipundak jiwa rapuh
Menyeret rasa jatuh ke tubir jurang segala tiada
Dan membenamkannya pada lumpur kepekatan malam
Hanya barisan aksaraku yang masih meronta liar
Menggurat ribuan sajak hitam tanpa makna
Menggelepar resah, menahan perih tanpa wujud
Dibalik selaksa bayangmu yang kian samar
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar