di matamu tumbuh
kolam, dan aku
jadi angsa di sana:
merenangi hingga
tepian…
dan kuingin
kau tetap kolam
muara segala hujan,
ibu semua ciuman
daun-daun bagai
rambutmu melambai
bagi petualang
yang pergi, yang datang
“tapi, biarkan aku
jadi lautan
menyimpan kesepian.”
Lautan? Ia telah
menenggelamkan kota
dan kekasih lama
di matamu
selalu kutemukan
pepohon yang
membuatku lelap
di sana, aku mau menetap
terima segala sayapku
yang kini sudah melipat
ingin mendekap
kau kolam
segala muara
bandung-lampung, Mei 2006
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar