"apakah ada mati dengan indah?" seseorang mendaki
lantai 20 sebuah apartemen,
sedang lainnya ke lantai lima pasar modern:
"alangkah indahnya jika melayang dari tempat ini?” gumamnya,
sepertinya hanya desah atau berkhayal. tapi
ia benar-benar melayang. bukan bagai layang-layang
menuju angkasa, melainkan meluncur ke bawah:
"setiap yang berasal dari tanah akan kembali jadi humus lalu
melekat kembali," katamu, tepatnya cuma berkomat-kamit
"apakah ada yang indah untuk sebuah kematian
yang indah pula?" lalu kau mengukur keindahan dengan
keabadian. serasa tak terukur, bisikmu. tepatnya mulai ragu-ragu
bahwa di dunia ini tak ada kematian yang indah
tak ada kematian tanpa tangisan
atau sesal lalu dilupakan...
03.06.10
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar