aku menunggui siang
membunuh lengang
tataplah ketinggian
atau lepas lautan
yang terbit diam-diam
dan mencekam dalam dirimu
usah ingat mimpi-mimpi
sebagai kenangan usang
sebab ini jalan telah
membuka wajah bagimu,
kau berkata sebelum
kulempar selimut
ke sampah malam
dan padamkan lampu
aku membunuh lengang
menanti lembar-lembar siang
di mana kau menunggu,
tapi…
dalam penerbangan jakarta—pekanbaru , 29 januari 2005; pkl.10.50
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar