- asrina
Ingin kucabuti segala sedihmu.
Sembilan tahun dan kita berangkat menjadi tua.
Tapi selalu ciumanmu kutunggu, di batas pagi atau malam.
Agar segala sesak di dadaku terdiam.
Bukankah selalu ada pintu rumah yang terbuka; dengan tawa kanak-kanak setiap kali kita tiba? Maka akan kuredakan sesal yang kausimpan dari jalanan.
Pernikahan ini akan melingkar di seluruh tubuh,
sebab engkau bukan lagi dara yang kerap menunggu mekar mawar.
Ini musim hujan, yang selalu kauarsir dengan cemas.
Bersama dinginnya yang muram, menghitung kelam demi kelam.
Tetapi, aku akan selalu tiba untukmu.
Bertahun-tahun meski berkerumun dendam dan demam.
Merindukan selalu, pelukanmu yang rapat itu.
Juli 2014
=ALEXANDER ROBERT NAINGGOLAN=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar