Minggu, 04 Oktober 2015

JARAK JUA karya : Gus T. F.

Waktu lain untuk kosmos lain. Kosmik lain

untuk tubuh lain. Demikian ia, terus dan terus ke

dagingmu. Kautepiskah, wahai, pikiran itu?

 

Penunggang siang bebintang malam. Pengendara

langit wewaktu dekam. Akhirnya: kaulangsirkan kami,

di stasiun lain di peron lain. Di kosmos lain, kau gumpal

gumpalkan kami. Seperti dulu atom pernah menangis

nangis membongkah-bongkah jadi materi.

 

Jadi rongga. Menjadi ceruk menjadi kota. Sesekali,

kaugerus kami. Kami menjerit, meraung-raung memukul

dada. "Jendela! Jendela!" Tapi kosmik. Tetapi kosmik,

 

telah menjelma jagat raya. Jagat raya! Seperti kini, bila

malam, kami mendongak dan cuma mendongak sebatas

mata. Dunia lain. Waktu lain, untuk tubuh dan daging

lain. Kautepiskah, wahai, jarak dan kesepian ini?




=GUS T. F.=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar