1
Tetapi, Susi. Dengan tak ada badan,
apakah kaubisa pergi ke kematian? Kaupilih
jalan kesunyian. Tapi mereka, engkau lihat,
membakal dan menjadi di jalan kesalingan.
2
Saat kau pergi, tak ada takdir yang
membuntuti. Demikian pun ilusi, atau baying
sehari-hari. Lupakah engkau — kami tak yakin,
pada misteri? Bertahun berabad-abad engkau tak
henti mikir materi. Memikir kayu memikir besi.
Tetapi, Susi. Kauluput tentang diri. Kini,
matamu tutup telingamu tuli. Hidungmu juga tutup
lidahmu juga mati. Kosong, pucat, dan lesi. Seperti
serat hilang sari. Tetapi, Susi? “Aku bukan Susi!
Aku cuma frekuensi! Seperti radio atau televise!”
1998
=GUS T. F.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar