Sejauh apakah itu,aku akan setia mengikutimu.
Apapun itu aku tak perduli,
meski harus terhempas jiwaku di atas jejak jalananmu,
meski hancur tubuhku di hantam batu-batu besar nan panas.
Kataku,
tikamlah dadaku,
koyaklah jantung dan empeduku.
Karena malam-malam yang mencekiku dengan bualannya,
tidaklah terasa mengkerutkan kantung kerinduanku.
Nyaliku terlalu besar untuk mencintaimu,
bahkan
tingginya singgasana para Dewa tak mampu meruntuhkan pendapa kesungguhanku.
Bukan rahasia,demikian kejujuran hatiku yang kuungkapkan di hadapan badai yang memberontak.
Aku setengah mati mendambakanmu,
aku tak merasa bergeming jika maut berdiri mengancamku,
sebab sekali aku mati,maka seribu air mata akan tumpah memujamu.
Aku akan lahir sebagai anggur cinta,
mabuk penuh kesadaran,
syukur menyantap kurma keberkahan.
Matiku adalah hidup menuju keabadian cintamu,
Ya Muhammad.
=RAMADHAN AL FATIH=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar