Selasa, 06 Oktober 2015

RANJANG, ANGIN DI LANTAI 14 karya : Gus T. F.

Sampai ke rumahmu—sampai ke ranjangmu,

kehilangan itu bahkan tetap membuntuti.

Seluruh sinyal (yang disembur masa kemudian) melikur,

mencangkul balik tiap kenangan.

Setiap … aih,   sampai ke tidurmu—sampai ke dengkurmu,

kepedihan itu bahkan terus menguliti.

Mimpimu (yang benamkan akar dalam dagingku) meruap,

Menguap lesap ke lorong gelap.

Setiap … aih, auman angin itu:

Mengulangmu, mengulangku.




=GUS T. F.=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar