Kini dinding itu memuai gersang
Sesak dengan buih kenangan yang terkepung
Tiada lagi resik terhisap netra sayu
Hanya gumpalan kabut rindu yang pengap
Yang kerap menghimpit jantungku
Dengan selaksa aliran rasa yang menggemuruh labil
Ah betapa bahagia itu cepat menguap
Melesap kebalik gelap bersama bayang dirimu
Selaksa harap terkatung diantara ratapan bintang malam
Mengental dalam kebekuan hening yang memajang duka
Dan aku hanya mampu tertatih disekujur jalanan malam
Melepahi jejak tertinggal bersama baluran sesal
Dinding itu kini semati tugu dipelataran lembah
Memasung jejak luka yang semakin pengap
Seperti penjara kata kata yang mengubur jasad kenangan
Begitu dingin, membuat aku kerap meradang penuh kesakitan
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar