Engkau yang tak tersamakan apapun ?
Jika dapat kupahat sisa nafasku di rentanya bumi hanya untukmu,
membalut repihan waktuku yang kian menguning hanya dengan kerinduanku padamu.
Sungguh mataku begitu pedih melihat aturan-aturan dan pandangan manusia yang mulai menunjukan kebenaran-kebenaran pribadinya.
Seperti kudengar lirih gerutu watak mereka menyampaikan keTuhanan,
namun yang terkandung hanya nilai-nilai penghasutan,
memberitakan ajaran-ajaran dengan menyulut api kebencian terhadap hak yang lain.
Aku menyaksikan tingginya terbang keyakinan manusia terhadap sebuah pembenaran,
namun mereka melupakan benih-benih cinta dan kedamaian.
Duhai Tuhan yang menguasai hari pembalasan?
Biarkankanlah kupelihara jiwa kotorku dalam kesunyian ini,
karena aku terlalu lemah untuk menghadapi riuhnya gagasan-gagasan manusia
tentang siapa yang benar dan siapa yang salah,
tentang membalas kesalahan manusia lain dengan kebencian dan buruk sangka.
Sungguh aku hanya mampu berserah dalam tikar ikhlasku,
ketika mendapat penghakiman dari para manusia yang terlalu gila menyuarakan kebenaran.
Sementara mata hatinya seperti cermin pecah yang bersemayam dalam remangnya keegoisan. Ampunilah aku,oh Tuhan?
Seperti Kau mengajariku memaafkan kesalahan-kesalahan sesamaku.
=RAMADHAN AL FATIH=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar