mereka terus saja bercakap tentang ayah.
mengulitinya dari sakit yang lindap di tubuhnya.
menawarkan berbagai mantra atau obat.
sementara ayah terus saja sesak. berjalan dengan langkah tertatih,
menangkap samar suara yang lain.
tapi tak ada yang mampu menenangkan setiap demam yang tumbuh di pembuluh tubuh.
ayah terus saja menempuhnya sendirian.
seperti ingin bebas, tak mau diusik.
begitu tenang tanpa mesti ada cakap atau kata-kata bahagia.
dan aku mendapatinya gembira di sana.
Edelweis, 2013
=ALEXANDER ROBERT NAINGGOLAN=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar