Rabu, 07 Oktober 2015

GELORA OMBAK karya : Isbedy Stiawan Z. S.

setelah lampu lampu dihidupkan
dan kau beranjak dari kursi
kiranya ada yang tertinggal:
sebuah kenangan amatlah indah
dan jejak yang mungkin akan
bertanya, entah bila kita
kemari lagi. membikin sejarah
lain di sebaris bibir yang berlaut

hendaklah kau simpan gelora
ombak itu. seperti perahu perahu
tak pernah lupa mencatat pantai
bagi batas pelayaran. dan hanya
pelaut yang baik tahu kapan
dan di pantai mana
untuk sampai,

jika kini kita masih berlayar
dimainkan laut hingga
perahu bergelora
cukuplah rasakan getarnya
lalu kita akan ke pantai
dengan tubuh tanpa luka

dan esok pastikan berlayar
lagi, mencari pantai lain dan
waktu baik untuk singgah.
sebab sebagaimana pelaut
yang baik akan tahu
waktu untuk kembali
dan membasuh segala luka
-apabila ada
di kening, di pipi, di bibir,
di seluruh rambut
hidup ini-


sampai larut
terkenang!



5 Agustus 2005; menjelang 00.00
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar