di curam tubuhmu aku berhenti melangkah
menghadapi tikungan yang buram
tumpukan kerikil
setapak yang hilang jejak
lenyap di rimbun dirimu
seperti malam, kuseka semua sedih
bulan mendingin
percakapan patung
luput dihitung
menghitung gugur jam
juga resahmu yang mendadak muram
tak ada yang bisa kurenangi
bundar korneamu
menjelma pematik api
yang terkunci
di curam tubuhmu
denyutku berhenti
cakap merayap
ke segala pengap
aku hanya diam di sini
setiap terjal yang memenggal
tak lengkap membaca arah
entah sampai berapa lama
2011
=ALEXANDER ROBERT NAINGGOLAN=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar