setelah tak lagi mengenal pintu,
aku pun mengembara dan tak lagi pulang:
tak ada rumah dalam ingatanku,
segala rumah sudah tergusur atau dibakar
kini bumi hanya padang sejauh mata memandang
kini bumi tak tumbuh rumah
hingga aku terus mengembara
dari satu benua ke lain benua
tapi setiap singgah, aku pun terusir:
dikutuk tanpa punya rumah
dan tanah air
sampai aku lelah
dan merampok sejengkal tanah
untuk singgah dan membangun rumah
: tapi sebagai ahasveros, setelah dikutuk tak berumah,
aku pun benar-benar
tak mengenal pintu...
31.05.2010
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar