Malam yang berdiang tanpa bayang
Menelan rasa ke buritan hening
Gigil menyekap nadi, memeluk biru wajah kenangan
Serangkai puisiku terkapar diujung jemari
Berkutat pada pusaran rindu tak berarah
Duka meraba diri
Meretas nyanyian senja kebalik nada gelisah
Kata tak henti menyusuri langsai kehidupan
Mengeja luka demi luka yang ditorehkan cinta
Mencipta kaligrafi hitam sebaris elegi jiwa
Di pipi waktu yang kian beku
Rindu akhirnya menggelepar di altar sepi
Memberikan kecupan ragu disekujur benak
Sebelum kembali menikamkan perihnya di ujung jantung
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar