Sejengkal angan rapuh, tertatih bisu
Tenggelam diantara awan raib dan pasir penuh bulan
Hanya hembus yang terasa dingin dan perih
Dibalik kaki jiwa yang kian terasa berat dan kaku
Meski hasrat masih enggan rebah menyusun abjad mimpi
Namun bau musim gelombang, mengisyaratkan lagu kematian
Mendamparkan sayap hasratku rebah kehamparan pasir
Kujejaki sepi dan sendiri bersama aliran darah
Melepah setiap helai perih dibawah linangan duka
Diguratan letih, bayang mengecil dalam pesona
Merentak jemuku berpongah liar disekujur benak
Hingga meretas kenangan sirna kebalik rerumputan basah
Dan yang tertinggal disudut jiwa hanya sebaris kelelahan
Sebaris hasrat tersisa, layu diujung senja
Membeku diatas rindu yang tersangkut ranting patah
Dan kubiarkan guguran cinta melebur kedalam tanah
Bersama sosok bayanganmu yang tumbang dan mati
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar