Lalu hasratku termenung
Ketika sepi mengecup malamku
Lenyap riuh menyelam pada dinding kamar
Meninggalkan gumpalan risau disepanjang ruang waktu
Sia sia kusembunyikan raut kecewa
Kedip nyala api tak mampu membungkus legam
Mungkin engkau memang bukanlah lautku
Sebab tak kutemukan kecupan ombak membelai diri
Malam ini kupintal segulung benang kesabaran
Memeluk sepi dalam kamar berakar detik
Di sungai kasihmu tak lagi kutemukan kebeningan
Sebab genangan lumpur telah mengarsir jiwamu
Lalu sisa senyumku akhirnya menghilang
Menatap tarian api pada gumpalan merah lilin
Yang perlahan mengecil dan menghilang
Meski tiada angin menghembus padam
Hening kian menjadi kaca
Tak menggema bincang raut mengiring riuh
Padamu hanya ada buih riak yang gelisah
Saat gulana bertandang mengelus nadimu
Tak pernah teraba oleh jemarimu
Tentang sepiku diantara nyala lilin lilin waktu
Aku kecewa
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar