Membingkai sepi dibalik malam tertatih
Menelanjangi kelam yang melahirkan kegelisahan
Seribu suara pergulatan angin, menyeret letih sendi rasa
Menghembus padam bara yang tak sempat menjadi saga
Hingga lunglai nadiku dimamah getir yang merambat
Dan meninggalkan gerimis menangis diatas gurat tersisa
Mengeja hatimu, seperti menapak jejak pada gerimis jatuh
Tersaput kejap sepenghantar buih melumat lekuk tertinggal
Meski angin tak henti membisikan makna tersamar
Mengetuk pintu hati dalam lontar rindu yang terkuak
Namun malam selalu mengiris rasa dipenghujung kata
Menggumpalkan duka kebalik jeritan kembara luka
Membingkai sepi disepanjang riuh bayanganmu
Hanya mengarak penat pada kelopak mata hati
Dan kian menyeret benak dalam pergulatan suara suara semu
Yang kutahu tiada akan pernah berujung kemilau
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar