Kamis, 18 Desember 2014
KEMILAU DIBALIK SUNYI karya : Merpati
Sabtu, 29 November 2014
MAWAR NIRWANA karya : Merpati
Ranting kering menyempit diatas tanah basah
Mengucur embun pada tangkai sisa mimpi semalam
Perih tungkai jiwa seusai mengejar bayangan yang mengabut
Hanya meninggalkan keletihan yang membaur bersama seringai fajar
Sedang bayang ragamu semakin menipis, hilang merekat pada angin
Menyisakan butir butir air yang menggumpal diujung pelupuk netra
Telah habis sisa waktu dibakar mentari
Tlah luruh segala asa, membeku dalam gumpalan kabut
Kurebahkan tubuh dibawah hamparan jejak angan yang menggelayut
Menatap pancaran bayang yang berlari membawa ribuan mimpi
Asmara membuih kelam disebaris kelok perjalanan ruang rasa
Yang menjelmakan butiran awan menjadi gulungan bening air mata
Telah luruh segala kebenaran rasa yang memendar dari balik jiwa
Telah lelah kalbu menggeliat dalam pusaran waktu
Namun bayangmu tak pernah surut dari kemilau
Mewangi lembut laksana taburan mawar nirwana
Yang selalu menerawangkan bias aroma kesejatian cinta
=MERPATI=
Kamis, 13 November 2014
TAK PERNAH PUDAR karya : Merpati
Tikaian jiwa tiada menepi wujud
Deras mengucur di kepundan bimbang
Badai dan pelangi berpacu menghiasi mimpi
Mengguncang malam dengan seribu wajah gundah
Meski telah kualiri rasa dengan berjuta nyanyian elok
Namun karang tak mampu meredam gelombang
Menyeret jiwa pada alunan gemuruh yang tiada bertepi
Kumasuki kelambu pekat kehampaan
Dimana seribu bayanganmu kerap mengendus jejakku
Dan sejuta bisikan sesal tak henti berteriak kejam
Menggemai riuh selaput dinding jiwa yang kian rapuh
Hingga aku tak mampu lagi menengadahkan wajah
Menatap mata jiwamu dalam seribu hasrat
Meski jauh dilubuk hati ini mimpi tentangmu tak pernah pudar
=MERPATI=
Rabu, 12 November 2014
HATI YANG TERINDAH karya : Merpati
Ku tinggalkan wangi kenangan
Dan sebaris jejak harum dispanjang perjalanan
Agar tak jenuh angin mengeja bait cerita
Ketika rindu bertandang, memeluk jiwamu
Kutinggalkan segenggam aroma jelita kembang kesturi di rambutmu
Bukannya seulas ciuman rapuh seperti daun luruh
Yang akan hilang sirna surya membakar hangus
Lalu akan selalu kuguratkan sajak hatimu
Menghampar berkilau dipelataran langit senja
Agar tak mendung jiwamu, ketika kabut menggulung rasa
Dan akan kurangkaikan bait nyanyian terindah
Dimana keelokan jiwamu akan selalu menghembusi ruh ruh syairku
Yang selalu menggemai sekujur lembah dengan kelembutan nada cinta
Kutinggalkan keharuman jejak bayangan disetiap sudut kenanganmu
Kerna sesungguhnya, engkaulah hati yang terindah dispanjang hidupku
=MERPATI=
Kamis, 23 Oktober 2014
AKU MASIH SANGAT MENCINTAIMU karya : Merpati
Jejak hentak berserpih riap
Kenang diperam menjadi darah dan gelombang
Dan angin tak lagi menjaga lelap impian
Berlari sirna dibakar lidah terik matahari
Bait syair menyelipkan sebilah dakwaan
Mengoyak dinding keakuan ke lembah sepi
Lengan hasrat termenung dalam kelabu
Menatap kebisuan bayang yang kian terdiam
Kenangan terbahak menghimpit erat gemuruh nadi
Menggiring aksara pada kerinduan bau amis darah
Ingin kuguratkan barisan runcing huruf demi guruf
Dan menancapkannya dalam dalam ke sekujur bayanganmu
Membelah
Merobek
Dan melenyapkan semua tentangmu
Meski tiada terdustai oleh tatapan sang awan
Aku masih sangat mencintaimu
=MERPATI=
Senin, 20 Oktober 2014
KETIKA WAKTU MENJAWAB karya : Merpati
Rindu luruh tersangkut tangkai embun
Berlinang resah membasahi ujung kalbu
Kuncup tak rekah memagari rasa
Melenyap sirna bersama angan berlari
Waktu telah memberi bincang jawab bagi tanya
Semua hanya kembang mimpi sekejap
Yang mesti berlalu ketika cakrawala membakar pagi
Coret jiwa hampa sebatas kenangan berkabut
Menggurat tinta hitam dalam pesona yang kian mengecil
Wujud pesona hanya kiasan yang terselubung dinding kaca
Membeku tanpa kata, diam dibalik nuansa keabstrakan
Hanya jejak samar yang akan menghilang selamanya
Meski kusadari, bias mentari sesekali bertandang membawakan senyuman bayang
Membuat gigil demam nadiku
Memeluk riak rasa yang bergoyang dibalik bayangan
=MERPATI=
MESKI SAJAK KU BIRU karya : Merpati
Syairku luruh di peraduan sunyi
Tercecer bisu disela angkuhnya badai
Diam dalam beku, terantuk selembar dingin
Terbujur disela semerbak haru beranda sendu
Hanya berkedip lirih menatap jatuhnya malam
Ketika buih angin mulai membelenggu nafas kerinduan
Aku hanyalah makna yang tersembunyi dibalik keheningan kata
Merobek jantung sepi, mengeja lintasan bayang dalam gemuruh
Namun aku bukanlah jiwa yang luruh terpenggal duka
Meski barisan sajakku kerap meronta dalam kelukaan
Aku hanyalah ruh yang bersembunyi dalam helaan kidung sepi malam
Dan terkadang nyanyianku mampu membuat bulan yang tersipu
Menjadi purnama yang merona semanis madu
=MERPATI=
Kamis, 16 Oktober 2014
BERKILAU SELAMANYA karya : Merpati
Teruntai kata dipelukan bayang
Mewangi saat kenang terhirup rasa
Angan melambai tiada menikam bumi
Gugur gempita sekejap meronai kulit awan
Raut tiada ternoda percikan kelam
Selamanya putih bagai selendang suci bidadari
Duka ini tak layak bersanding lurus
Hanya mengukir biru dipelataran dinding kalbu
Putik damba tiada tergoyah angin
Menampak indah digemuruh alunan risau
Selamanya tahta cinta berkilau biasan emas
Meski gelapnya langit selalu menyertai jejak langkah
=MERPATI=
AKSARA SEPI karya : Merpati
Kugoreskan lagi aksara sepi
Tak henti kugurat dilengkungan awan samar
Hingga angin mendesah, melontarkan barisan makna
Merabai geliat ilalang pada tarian duka lara
Memudarkan jejak jejak layu kian tenggelam dalam tiada
Mengubur lebur impian silam berpadu dalam debu
Kugores bait sajak di selaput hati berdebu
Saat rasa terkikis menahan perih
Kala sukma terhimpit, terdesak kelam malam
Kutuliskan lagi segaris kenangan mati
Diatas jasad bayangan cinta yang terkapar direrumputan pekat
=MERPATI=
KUBUANG TENTANGMU karya : Merpati
Seperti musyafir yang dihardik kawanan badai
Kenang terjerembab kebalik puing pengasingan
Bertaut ujung sepi, memamah getir butiran sisa
Hingga duka merasuk kejantung bumi, menjelma kelam disekujur buih rasa
Membekukan sendi jemari, menghanguskan kata yang tergurat
Bahkan imajinasi yang melekat luruh kehamparan hening
Kupenggal rindu dalam wajah ketiadaan rupa
Kusudutkan kebalik repihan angan yang terbawa angin
Dan malam akan meleburkannya bersama retakan sepi
Hingga tak lagi menampak jejak bayangan disela tatap
Lalu kubuang semua nyanyian tentang keindahan kasih
Ke tempat persemayaman yang tiada tergapai oleh rasa
Walau jantungku kerap meradang dirasuk keheningan
=MERPATI=
Jumat, 10 Oktober 2014
ENGKAULAH karya : Merpati
Engkau adalah bagian dari keanggunan taman
Dimana kelembutan kasihmu selalu mengharumkan bunga bunga hati
Meneduhkan geliat kerontang dedaunan jiwa ini
Menggemakan seribu nyanyian indah tarian sang angin
Engkaulah cahaya lilin itu
Yang sesungguhnya telah mengalahkan gemerlap bias sang rembulan
Dan aku tak pernah mampu berlari dari dekapan cintamu
Tlah kupilah seribu rangkaian mimpi dipucuk hasrat
Kuguratkan selaksa genta indah syair kebalik gulungan mimpi
Namun kata imajinasiku tersangkut di pita emas pantulan kasihmu
Dan barisan angan kembali melebur dipelukan sejuta bayanganmu
Engkaulah sesungguhnya gumintang cahaya api cintaku
Kasihmu laksana gemercik inspirasi rembulan
Yang senantiasa menggema bagai tabuh suci kidung nirwana
=MERPATI=
MIMPI KEGELAPAN karya : Merpati
Ketika rindu luruh pada bayang
Kukemas geliat ronta pada sekumpulan awan hening
Agar tiada meracau gelisah, ketika wujud tiada bertandang
Agar tak rebah nurani terhempas fatamorgana semu
Dan kubiarkan angan terberai dibawa angin berlari
Hingga perlahan akan sirna, kala kokoh tebing menghalang rupa
Apa yang kuharapkan dari sepasang mimpi kegelapan ini ?
Selain meraba dalam ketiadaan arah
Atau terdiam kelu dipeluk bisikan sunyi
Kubiarkan sebaris hasrat mengembara kebalik pusaran semesta
Melesapkan sayap angan pada setiap ujung gelisah langit
Dimana tiada lagi teraba nyanyian bunga kesturi
Jua tak ada lagi wangi kopi dari kenangan terpendam
Bahkan jejak rindupun kini bukan lagi milik ku
=MERPATI=
SEPI kaya : Merpatir
Malam ini kubiarkan buku jemariku terlipat
Tiada aksara yang meronta
Tak ada bincang berteriak menggapai sepi
Malam ini aku takkan menulis apapun
Hanya terdiam beku diantara serpihan ruang waktu
Mengeja rinai gerimis ketika barisan aksara terjajar kelu
Aku hanya tersenyum patah
Merasakan hembusan nakal angin malam yang mengelus kesendirianku
Menatap lambaian ilalang yang seakan mencemooh kesepian diri
Malam ini tiada irama syahdu nyanyian purba
Tiada pula desahan rindu yang tercecer disela kenang
Bahkan pernik bayangan kekasihpun tlah menghilang kebalik awan
Dan yang tertinggal diujung jemari jiwa hanya sepi, sepi dan sepi
=MERPATI=
BISIK MALAM karya : Merpati
Sepotong bulan sempurna
Mengantar bisik malam dalam pada gelombang getar
Menggaris merah awan kebalik gemuruh rasa
Menggurat sebaris lukisan bayang keujung pohon randu
Dan di jalan setapak itu engkau berjalan sendiri
Memunguti serbuk rindu yang tercecer
Seusai angin menerbangkan kelopak cinta hingga terberai
Malam kian beranjak menyapa bintang pagi
Sebuah ruang waktu tergerai diujung sunyi
Rindu smakin menggapai tak berwujud
Membisu bagai asap, hingga hancur kebalik kelam
Dan menyisakan lingkaran hitam tak terjamah
Disela gemuruh angin yang mulai menangis dalam gerimis
=MERPATI=
PECINTA karya : Merpati
Disini aku bersemadhi kebalik gulungan hening
Mengeja garis malam dalam kepingan asa
Seperti ruh yang mengharapkan perjumpaan wajah malaikat
Kususuri ruang waktu diantara nyanyian angin
Hingga kutemukan kembali bait bait cinta yang pernah tanggal
Ketika wajah sang kegelapan melumat seluruh kidung yang tersisa
Barangkali aku seperti sang pecinta yang tiada henti
Menari dan menari mengungkap rahasia jalinan diujung sukma
Menyusuri malam demi malam dibalik pelukan sepi menggigit
Merambahi jejak bayanganm berkawan kerinduan dalam lamunan
Aku bagai airmata langit yang ditawan kemarau
Teredam beku diantara dinding kenyataan angkuh
Namun aku tetaplah seorang pecinta
Dan nafas rembulan adalah air penyejuk kerontang malamku
Akan selalu kususuri jejak bayangan kekasih
Hingga kurasakan repihan gerimis dan gigil embun
Begitu hangatnya, laksana gema nyanyian merdu rebana langit
=MERPATI=
AKU SANG SUNYI karya : Merpati
Ini adalah jalanku
Dimana keheningan memenuhi ruang waktuku
Dan malam menjadi duka yang kerap menghisap nadiku
Akulah gemintang yang terjerembab di lembah kesunyian
Tertatih melintasi keremangan silam
Mencari setitik sinaran rembulan yang tenggelam kebalik pekat
Akulah kekasih yang terdampar dikisi kisi puing pengasingan
Terhempas bagai butiran halimun yang terusir oleh tatapan fajar
Ketika nafas matahari usai mendera kisah embun jatuh
Saat tanah dan kerikil yang kujejaki kian membekukan jemari
Aku tak sanggup lagi menengadahkan kepala
Tak mampu kupandang sinaran bulan nan menggoda malam
Bahkan kemolekan zaman yang menggiurkanpun tak mampu kutatap
Hanya geliat jemariku yang kian terpuruk ditangkap sepi
Akulah sang merpati yang terhempas rebah ditengah gurun
Dan semakin menggigil dalam demam panjang kelukaan
Ketika sepoi angin mulai mencekik leher jiwaku
=MERPATI=
Senin, 22 September 2014
DISEJUKNYA ANGIN SENJA karya : Merpati
Diteduhnya hembus angin senja
Kususuri jejak perjalanan rasa yang tertinggal
Buih buih legam yang kini tak lagi memancarkan bau amis kelukaan
Tapak tapak hitam yang menggurat samar kebalik tiada
Guratan kering luka yang memancang sepi
Diantara serakan kuntum mawar layu
Diatas detak detak harapan yang tersurut jatuh
Bersama bayangan kekasih yang menirus sirna
Disejuknya hembus syahdu jalanan setapak
Kukibaskan segala linangan silam yang masih tersisa
Dan kubayangkan segala rentang yang telah terurai
Hanyalah sebaris mimpi panjang yang mesti berakhir
Sebelum angin malam menggigilkan nyanyian jiwaku
=MERPATI=
TERBANGLAH MALAIKAT KECILKU karya : Merpati
Dihamparan nirwana
engkau bermain nada
Memetik dawai kecapi firdausi
tembang suci kawian bidadari swargaloka
Seribu kembang merekah
mengelus indah irama baka
Melukis sejuta bahagia
diatas keping jiwa tak ternoda
Terbanglah malaikat kecilku
lintasi gemuruh riuh awan
Bermainlah bersama peri nan suci
dalam seribu senyuman wajah syurgawi
Peluklah kemilau bintang nirwana
dengan selaksa tawa kebahagiaan abadi
Terbanglah malaikat kecilku
Disini aku selalu melantunkan doa suci
bagi kebahagiaan sakral dirimu
=MERPATI=
KEHIDUPAN karya : Merpati
Embun jatuh
menetes perlahan
Sekejap berkilau
kala surya menatap
Lalu meresap kebalik bumi
dan hilang sesaat
Hingga kembali terbit fajar
Lalu akn hilang selamanya
Begitulah kehidupan
tak lekang bagai embun
Sesaat tersenyum
esok menangis
Menjelma kebalik purwa rasa
Hingga lenyap selamanya
ketika pulang kembali kerumah misteri
=MERPATI=
Sabtu, 13 September 2014
JIKA BOLEH karya : Merpati
Sepenggal kata mengawang dilangit bilik kusam
Merapat pada bayang disela titian kenang
Lembar catatan usangpun luruh dalam hiba
Merapal sebait untaian jemala keharibaan lipur suci
Semoga pinta nurani menjadi purwa dalam wujud
Merangkai segenggam bahagia baka dipenghujung perjalanan
Jika boleh aksara menjadi menjadi rupa
Ingin kukemas segala bayangan dalam raut keindahan
Mengeja kenang dalam lantunan syahdu dawai rasa
Melukis bayang dalam kelembutan genggam jemari dewata
Tiada sesal tertinggal
Tak ada jejak rindu menggapai nadi
Seputih awan ceria, kubaca memori diatas jelita hati
Meski selalu kusadari takdirku bukanlah kenangan silam
=MERPATI=
TAK ADA LAGI YANG TERGORESKAN karya : Merpati
Pulang awan mengacak rindu
Menabur buih di sekujur wajah pelangi
Lemah rampai hati direjam bilah kenangan
Memati hari dalam kemelut rentangan bayang
Perih bertandang tiada menggurat salam
Menikam kisi jantung hingga berdenyut labil
Diujung senyuman pagi, hasrat terlunta dibawah kaki rindu
Telah letih jemari merangkul aksara bisu
Menghentak bait makna digemuruhnya sepi
Rasa melambai bersama myamyiam amgin pulang
Menggeliat resah hingga ke pucuk raut tiada
Telah lelah jiwa memangku raga sunyi
Berpusar angkuh diatas lantunan kesejatian cinta
Menggenggam butiran mimpi yang tanggal di sekujur puing keakuan rasa
Hingga tak ada lagi kata yang mampu tergoreskan sendi jiwa ini
=MERPATI=
KEMANA ENGKAU BERLARI karya : Merpati
Hening memagut jantung nadi
Memapak gelisah dalam rontaan rasa
Runtuk ripuk rona dibakar surya
Menangis pucat wajah lembah digarisan lagu sunyi
Duka menyirat tegas dari balik kepak suratan
Mengarsir wajah hari dengan sekelumit warna hitam
Hingga tak lagi tersimpul ujung senyum dari bibir cakrawala
Dimana engkau bersembunyi dari rupa ?
Hingga anginpun tak mampu meraba detak nadimu
Meski telah kujejaki tumpukan tanah basah kehidupan
Walau telah kurangkaki jurang tajam sisi kedukaan
Aku rindu sentuh lembut belaianmu, duhai bahagia
Seperti kerinduan sang musyafir pada tetes air
Ketika tersesat di gurun tandus kehidupan
=MERPATI=
SEMOGA TAK LAGI HITAM karya : Merpati
Hitam jemarimu
Menggurat saga di belahan awan putih
Terkadang kecap menikam di jantung angin
Melukis rona perih di sekujur mata hati
Elokmu tak memayung pada laku
Menggumpal legam legam bagai bias kelam sang iblis
Indah laku mengungkai jelita paras wajah
Memendam kemilau disetiap untai gerak jiwa
Meski raut kadang berkabut buih duka
Namun tiada menampak kusam di buritan tuba kehidupan
Bukan aku suci mengulas gelap geraimu
Mematah tangkai kebajikan disela jejak biru langkah
Kuhanya ingin memateri seberkas nilai keindahan
Tentang jelitanya dirimu yang berbalur keelokan budi pekerti
Dan tak lagi hitam jemari kalbumu dibiasan langit putih
=MERPATI=
Jumat, 05 September 2014
DENDANG BAGI SANG KEKASIH JIWA karya : Merpati
Dendangku di langit biru
Mengungkai gambuh talian ujung rasa
Kukepak kepak hingga membumbung
Menggaris kelam awan dalam kemilau jingga
Laguku bukanlah kawian suci swargaloka
Namun terasa riuh menggema dipelaminan masa
Kusentuh lembut lewat irama cinta
Dan kupersembahkan hanya untukmu, hati yang begitu indah
Syairku membingkai perak wajah hari
Meliuk indah disekujur goresan makna jiwa
Kupajang disela kibasan mesra angin barat
Hingga mendaduhkan kerontang perdu liar kebalik pelukan sejuk
Kuketuk kata demi kata bersama hembusan ruh
Hingga menggeliat elok digemulainya tarian cinta hatimu
Puisiku madah lembut kiasan jiwa mendamba
Kutulis dengan segala keindahan rasa, hanya untukmu seorang
Kekasih belahan jiwaku
=MERPATI=
DALAM PELUKAN SENYUMMU karya : Merpati
Senda angin menggugah fajar
Merapatkan barisan rasa pada kemilau syurga
Tabuh sunyi kian menubir sirna
Menjelma purwa rupa tawa pada kisi nurani
Indahnya pagi menghangatkan beku jemari
Hingga menari liar dipadanan gambuh elok kalimah
Jelita langitku, mengangkasa dawai syahdu musim semi
Mematahkan bercak rindu yang tercecer
Hingga tersenyum sang awan, mencemooh wajah mendung
Hilang segala getar legam, luruh semua mimpi gelap
Memupuk hari dalam sebaris tatap kesahajaan
Bersama seulas senyum indahmu
Yang tak pernah lelah mendampingi setiap jengkal langkah diri
=MERPATI=
Rabu, 03 September 2014
SEPERTI JANJI REMBULAN karya : Merpati
Aku akan hadir disetiap gelap remangmu
Menghangatkan gigil kebekuan jiwa
Menggemakan dawai riuh senda kepedihan
Akan kurengkuh dukamu dalam pelukan hangat selimut asmara
Penawar rentang kegelapan yang genggam
Ketika matahari mulai membakar mimpiku
Seperti bincang rekah sang fajar
Kugoreskan aksara darah pada helai daun jatuh
Hingga menguak abadi, memayungi makna kata yang terlepas
Takkan kutorehkan lagi noktah hitam kepedihan
Pada hamparan kusam dinding hatimu
Yang kutahum tiada akan pernah bersinar lagi
Meski tlah kuhiasi aksara maafku dengan tetesan darah sesal
Seperti janji lugas sang mentari
Aku akan selalu hadir disetiap lelah pagimu
=MERPATI=
TERBANGLAH, O SISI LEGAM karya : Merpati
Membelam duka hingga ketubir senda
Berpayung nafas kasih, mengeja ruh ceria
Melukis sejalinan aksara direntang keindahan kasih
Bagai sebentuk pualam yang terkikis geliat riuh
Hingga terbahak jiwa, mengusir isak yang kian redam
Terbanglah, O sisi legam yang tiada terangan
Kembalilah pulang keharibaan tiada
Aku enggan berpeluk luka dengan sisa bayanganmu
Pergilah bersama angin musim semi yang lewat
Dan biarkan aku sendiri mewarnai hari
Bersama segenggam kemanisan cinta, yang dulu pernah lekat dengan jiwaku
=MERPATI=
KEMILAU DITITIAN FAJAR karya : Merpati
Rasa mengalun landai di permukaan jiwa
Menitik pada sebaris bayangan merdu
Memuai indah dalam detakan syahdu
Mneguncup pada kelopak kasih yang teryrai lepas
Dititian fajar, kurangkum sebaris serenada kasih
Dan kusemaikan di perladangan elok hatimu
Hingga merambah tumbuh dalam pagutan awan berarak
Menyepuh emas dibalik pijaran kalbu nan memerdu
Dispanjang pelukan hangat ruang waktu
Kuhembuskan ribuan buih laguan cinta
Kuguratkan lewat tarian angin, hanya untukmu
Hati yang begitu sempurna dalam tatap netra jiwa ini
=MERPATI=
Minggu, 31 Agustus 2014
HADIRMU karya : Merpati
Merabai detak rasa dalam ketergesaan hasrat
Berpacu gelisah, mengeja angan tertinggal
Hingga terlunta di pematang sepi jalan kehidupan
Namun raut mimpi tiada bersambut rupa
Tercecver serpih dispanjang rentang ruang waktu
Hadirmu hanya menggores tirai lampau
Menghias serpihan luka dengan tetesan merah darah
Meski disudut hati tiada terdustai oleh kata
Indahnya dirimu masih mewangi disudut belukar taman hati
Mengalun lembut disela gemuruh kepedihan rasa
Hadirmu hanya mengarsir jejak lampau
Yang selamanya enggan berpaling dari hidup dan kehidupan ini
=MERPATI=
Sabtu, 30 Agustus 2014
BISIK KEMBARA karya : Merpati
Menorehkan sayap rindu ke lembah gelap pandang
Seribu aksara terlunta, meracau resah dibatas penat
Menghening kelu dalam barisan syair bisu
Dan segenggam ceriapun berlalu, menjauh dari pikuk
Terhempas gelombang kenang yang membanting diri
Dititian pintu bayanganmu aku mengerang
Menggeliat risau dipeluk sejuta buih sesal silam
Tak padan aku merangkai kembang dikisi fatamorgana
Menghentak seribu ujung jarum, menggurat luka
Mengarsir barisan mendung kebalik tangis
Hanya gumpalan api kepedihan yang tlah kuberikan
Menghias kanvas suci hatimu dengan tetesan darah
Bisik kembara merangkai jemala suci
Yang terbit dari rontaan sesal gulana
Seusai jejak bayangan menikamkan kelu disudut hati
=MERPATI=
PADA SUCI HATIMU karya : Merpati
Selepas malam meronda
Surya membakar legam perjalanan kelam
Tetes embun membasuh rindu yang terkatung
Melahirkan kemilau rekah dipadanan kalbu
Memati tangkai silam diufuk jemari hari
Runtuk ripuk segala sisa bayang
Luruh sirna dibakar nyanyian hangat sang fajar
Menggumpal asa diujung jeritan lidah gelombang
Membenih kelopak rasa dipelataran gilang kencana fajar
Seraut hasrat merekah diujung nadi
Menyatu dalam sebaris keinginan indah tentang asmara
Manakala senyuman hangat mentari menyapa jiwa
Kukuduskan semua aliran kasih yang terkuak
Hanya pada seraut elok bayangan suci hatimu
Kowa yang selalu hadir disetiap hembus detak nafasku
=MERPATI=
LELAH DIBALIK PERGULATAN karya : Merpati
Menggamit makna yang terpahat di batas langit
Membingkai matahari pada kelopak senja muram
Melayah bersama gairah kepak camar nan elok
Menggemuruhi pucuk pucuk lidah ombak yang terseret
Memasung baris baris kesetiaan, yang teruntai bagai anugerah bumi
Ada sebait makna yang tersamar diantara detak kepenatan
Ketika senja mulai jatuh pada pucuk nyiur melambai
Segenggam purwa keindahan yang tiada teraba getaran angin
Meski awan kerapkali membisikkannya pada ilalang kering
Guratan emas yang tersisa dari buih rentang perjalanan hati
Yang membingkai wajah malam dengan selaksa hembus kesejukan
Bilakah usai segala pergulatan serupa swara yang terseret gelombang
Hingga tak lagi merangkak, sendi jiwa yang tertatih lunglai
Dan tiada lagi getir yang terus merambati relungan jiwa
Yang hanya meninggalkan butiran gerimis yang kian menangis
=MERPATI=
Jumat, 29 Agustus 2014
KETIKA BARA TAK MENJADI SAGA karya : Merpati
Manakala bara tak menjadi saga
Adalah gelisah yang tersisa dihaluan kalbu
Hingga prahara kata, membingkai kelu dijejak langkah
Mengalir hitam mewarnai sejarah perjalanan masa
Dan disinilah wajah nurani berkelok perih
Tenggelam dalam pikuknya kebisuan rasa yang menyengat
Tak semestinya aku berkesah pada pelangi senja
Melukis goresan hujan ditanah penuh makna
Namun gelegak amarah bumi tak jua berlari redam
Mengukir jejak legam dalam kegersangan yang beku
Tak seharusnya kuikuti buaian angin yang mewangi dilintasan semu
Hanya membawa ragaku tertatih lesu dipenghujung kepenatan
Sedang matahari kian jauh berkejaran
Menutupi rangkaian mimpi mimpi yang kini menguap sirna
=MERPATI=
Sabtu, 23 Agustus 2014
MEMBUNGA ASMARA karya : Merpati
Engkau yang bersemayam syahdu di kisi kalbu
Melingkar erat menggenggam jemari kasih
Menggemakan gambuh nirwana di haluan rasa
Kau hamparkan selendang asmara dibibir pantai jiwa
Melukis elok ditatap kegelapan netra
Harummu membakar darahku dalam geliat resah kerinduan
Hingga aku terjatuh dihamparan ruang yang tiada berbatas
Engkau ratu restu telaga sempurna
Kau kibarkan aksara swarga disetiap hembus bait syairku
Kau lipu lipatkan semenanjung duka yang memasung
Aku berhenti memati hari, mengeja setiap geliat jiwamu
Merangkai kembali kepingan harap yang tercecer dibalik jejak perjalanan
Kupangku mimpiku diselempang bayanganmu nan teduh
Hingga membunga kembali kelopak rekah cinta di jantungku
=MERPATI=
YANG TERSISA karya : Merpati
Ketika raut tak lagi hendak bertaut rupa
Saat malam telah enggan membentangi senyum rembulan
Segenggam buih yang terarsir legam kian mewarnai bingkaian masa
Melukis jejak kepenatan rasa dipeluk langkah
Noktah hitam yang tak pernah ingin kurengkuh kembali
Disela perjalanan waktu menuju ambang senja
Kubiarkan hamparan kata menyusuri jejak angin barat
Merambahi butiran sesal, membasuh senyuman dalam tangis
Meronai ruh ruh syairku dengan barisan kelu elegi biru
Barangkali tlah tersirat didalam goresan kanvas kehidupan
Selamanya jalan yang mesti terlalui hanyalah bebatuan runcing
Yang kerap kali menggores mata kakiku hingga berdarah
Kutinggalkan barisan cerita kebalik bayangan awan
Walau kutahu, hanya kekelaman yang akan tersisa dibawah langitku
=MERPATI=
Jumat, 22 Agustus 2014
TERJAGA AKU karya : Merpati
Tergugah aku merentak sadar
Terbuka kelopak semu diujung bayangan
Ketika jemari kasih menirus pudar
Tertebas putus rangkai kenang diulik hening
Bisik hembusan angin merangkai jemala
Menjatuhkan sayap rindu ke lembah gelap pandang
Butalah aku memintal swarga dikisi fatamorgana
Menjunjung lukisan semu, goresan tangan iblis
Hingga buta kelu mata hati, merenang gegas panggilan jaya
Tlah jauh langkah kaki terseret bisikan pesona remang
Menukar emas dengan seribu pundi serpihan lapuk tangkal waru
Bagai menggenggam jurang celaka disela ruang waktu
Terjaga aku di pintu gapura suci
Meraba detak kelembutanmu dalam seraut kesadaran diri
Sesungguhnya engkaulah bidaari yang kunanti selama ini
Yang setia mengelus setiap untaian perihku dengan seberkas kasihmu
=MERPATI=
Kamis, 21 Agustus 2014
ANGAN RAPUH karya : Merpati
Tenggelam diantara awan raib dan pasir penuh bulan
Hanya hembus gigil yang terasa dingin dan perih
Dibalik kaki jiwa yang kian terasa berat dan kaku
Meski hasrat masih enggan rebah menyusun abjad mimpi
Namun bau musim gelombang, mengisyaratkan lagu kematian
Seperti sebaris mantera, kupintal kata berlipur suci pinta
Menyimpan bisikan malam yang mengharap fajar
Mendengungkan gempita mimpi yang bertebaran di ruang waktu
Kuikat sebaris harap pada batu karang yang melewati pasang
Agar mentari pagi mengekalkannya dalam seraut wujud nyata
Seperti tawa cakrawala yang mendekapi laut pada tepiannya
=MERPATI=
KAU YANG DISANA larya : Merpati
Memandang dan memandang lagi
Memandang bayang-bayang yang dihalau kemarau
Memandang senjakala
Dan iringan sayap-sayap kelelawar
Yang memintas-mintas senja samar
Adakah engkau tetap disana
Memilin benang kusut malam
Meluruskan cerita yang terhempas kelam
Mungkin engkau tak lagi terduduk diam disana
Memandang hamparan kosong beranda
Memandangi buih buih bayang yang lenyap dipeluk gelap
Barangkali engkau kini tengah terbahak ria
Berjalan angkuh memayungi luka
Dengan seribu helai tirai tirai fatamorgana
Mengelus serpihan angin yang tertinggal
Sebelum menancapkan gigilnya kembali keujung ulu hati
=MERPATI=
KECEWA karya : Merpati
Menghisap embun tangisan cakrawala
Selempang rasa tergurat pucuk dusta
Terkatung dingin di pelataran ruang sempit waktu
Hanya tersisa hampa dibalik semu bayanganmu
=MERPATI=
Minggu, 17 Agustus 2014
TANAH TERLARANG karya : Merpati
Menghembusi setiap jengkal bumi dengan barisan ruh rasa
Ribuan raut kasih kusemai, kuarsir diantara celah perladangan hati
Mengungkai sebaris asa indah tentang indahnya pelangi cinta
Hingga pucuk pucuk langkah terlukis gemerlap dipadanan hari
O, tanah terlarang
Dimana selaksa muara keindahan kembang mampu kutatap syahdu
Tempat dimana dapat kurasakan lembutnya hamparan belantara kasih
Yang mengalir diantara seribu hembusan teduh angin yang melenakan
Yang membangkitkan nyanyian jiwa semerdu gambuh musim pelangi
Tlah kurekatkan sejalinan mimpi yang terarsir indah
Terlukis bagai goresan kemilau jemari dewata
Meski dibalik bentangan garis yang tergurat, ada kelam yang menanti
=MERPATI=
MENGEJAR MATAHARI karya : Merpati
Yang mewangi disudut lintasan pematang waktu
Diantara buih buih rasa yang melangit bersama teriakan hening
Hingga aksara berkarat resah, terdampar ditanah gersang tiada makna
Satu pergulatan panjang dalam rengkuhan legam swara kebisuan
Yang kian membawa jiwa terseret letih kebalik raut ketiadaan
Dan disinilah aku terdampar dalam riuhnya wajah fatamorgana
Mengumpulkan kembali gairah terberai
Mengejar bayangan matahari hingga ke ufuk
Dan disini jualah aku terbenam dalam prahara kata kata
Menggamit serpihan mimpi yang terpahat dibatas langit
Hingga tertatih dan lunglai bersama jejak yang menghilang kebalik gersang nan sunyi
=MERPATI=
PELIPUR LARA karay : Merpati
Kucoba merentak genta genderang, memuji kasih diufuk syair
Memetik harpa mendayukan gambuh elok kawian dewata
Memayungi cahaya yang engkau sinarkan pada kerontang kalbu
Hingga tereja nada cinta yang tersirat indah dari nyanyian bilik hati
Berpaling aku dari sepi, melambai cempaka ramai tertawa
Dan aku kian terlena, hingga membumbung ke awan
Memetik buih buih asmaradana yang teruntai jelita dari balik rautmu
Kutampar rebana syurga, hingga melamun sang awan dipagut lena
Menarikan jemari hati, menggurat aksara jiwa dibalik hamparan senda
Engkau laksana rentangan wujud asa dari jemala sepi kalbu
Menerangi gelap hening lukaku, membasuh hati dari noktah silam
Dan aku tak mampu lagi mematerikan sajak sendu disela ayat ayat cinta
Kerna segala hembus rupa jiwamu membawa sejuta pelipur laraku
=MERPATI=
Sabtu, 09 Agustus 2014
SEBELUM MALAM JATUH karya : Merpati
Sebelum senja beranjak laju
Aku ingin memetik sebaris mimpi
Kurajut bersama sisa sisa benang rasa
Dan kukemas dengan sebaris dawai merdu
Lalu kupersembahkan segalanya pada angin
Ingin kukayuh bahtera hati ini
Di tepian indahnya remah sepotong hati
Sebelum malam menenggelamkan diriku kebalik peraduan abadi
Kukembalikan semua kenangan silam pada awan
Bersama bayanganmu yang tergelincir mentari senja
Walau kalbu meronta memeluk rasa bersalah kasih
Meski jiwa enggan berlari mengingkari janji pagi
Namun kudesahkan jua nada nada rasa yang tersisa
Yang mengalir hangat pada gelisah senjaku
Sebelum malam jatuh merondai langkah
GELISAH MALAM karya : Merpati
Suyi meranggas, kata menghening beku
Mengalir untaian hampa menjadi rajutan wajah kelam
Malam laksana kibaran rambut bidadari
Menjilati sisa kecantikan rembulan yang berlalu
Hanya desiran angin yang terdengar lembut, mengetuk kisi jiwa
Jumat, 08 Agustus 2014
SAJAK MALAM UNTUKMU karya : Merpati
AKU MENULIS LAGI karya : Merpati
Aku menulis lagi
Menyemaikan benih kata disela kiasan musim
Melukis makna di kisi pelataran langit senja
Aku menulis lagi
Menyampaikan sebaris kisah yang tak sempat disampaikan awan pada hujan
Seberkas kebekuan pelangi rasa yang terhimpit duka kenangan
Aku menulis lagi
Menyematkan untaian nada hati kebalik gemuruh hasrat
Mengungkai seribu keharuman kembang kesturi
Pada buritan taman hati yang enggan tergores retak
Aku menulis lagi
Menghiasi sepi berandaku, mengarsir gelegak riuh
Namun tiada kubiarkan lagi lengan lengan aksaraku kenangan dirimu
=MERPATI=
PUSARAN SESAL karya : Merpati
Hingga tiada rupa tak ada kata
Bahkan jejakpun membayang samar disibakan angin
Laksana buih embun menguap dibakar cakrawala
Habis kikis segala harapku
Terendam karam dipelupuk duka
Senyum bertukar lepas, menggenggam luka
Merajahi hari disela pusaran kelam
Membayang sesal dihaluan jiwa
Memupuk isak diburitan laku
Bincang tak lagi mengubah kisah
Engkau menghilang bersama sebaris raut keakuan diri
Aku rindu rasa, rindu rupa
Hilang segala angkuh dipelupuk sesal
Hanya membeku diberanda hening
Menanti sendiri dibalik pusaran ruang waktu
=MERPATI=
HILANG karya : Merpati
Menghempas kesah luruh pada dengkur sepi
Seperti tarian angin yang teredam letih
Menghalau awan pekat yang enggan beranjak pergi
Sebelum hujan membawanya sirna ke peraduan tiada
Dan raut sang dukapun tersenyum, memasung cemooh angkuh
Menatap bayang menguap disela desiran hasrat yang tersirat
Hilang semua angan yang terbangkit, kebalik genggaman jemari kelam
Pupus segala guratan mimpi yang tersurat diujung kata
Meski gelinjang rasa tak jua luruh dibalik kalam hasrat
Mengarsir senyuman patah di bibir jiwa yang kian terkatup renta
SEUSAI BADAI karya : Merpati
Menyapa awan dibalik kerontang lembah
Mengantar bisik bebatuan tebing
Menggelombangkan isyarat getar yang disampaikan angin
Dijalan setapak itu engkau berdiri
Mengeja seribu puing kisah, direuntuhan senja
Menatap bungkahan rasa yang terbelam bara tak bermata
Disela hembusan angin yang menerbangkan serbuk bunga
Engkau tertatih dihaluan ruang waktu yang menirus
Memungut kepingan hati, memajang senyuman patah keharibaan langit
Menggurat selarik warna pelangi, diatas lantunan jiwa
Seusai badai membarut warna jingga dipelataran kalbu yang terkoyak
Selasa, 05 Agustus 2014
ENGKAU LAGU KAWIAN SYURGAWI karya : Merpati
Kurasa aku masih tenggelam dalam samudera mimpi
Bermain gemuruh gelombang kasih yang mengaliri kemilau senja
Mengecup kening bayanganmu digemersiknya nyanyian angin
Hingga berpijar pelita jiwa, dibakar kehangatan cinta
Dan langit seakan tak henti mengirim senyuman mentari ke bilik gelap dukaku
Memateri indah dirimu pada pualam hatiku
Engkau wujud keindahan yang tersirat dari lorong luas kegelapan
Menghamburkan sepi ke ujung ujung lidah gelombang
Membenamkan duka ke pasir kering pantai, ketika mentari membakar
Dan gemuruh getaran dawai merdu hatimu, melenakan sekujur nadiku
Membawakan bait bait kerinduan dibalik kelembutan syahdu tatap matamu
Engkau lagu kawian syurgawi yang tersurat dari balik linangan langit
Hadir menyapa senjaku dengan sekuntum senyuman nan indah
=MERPATI=
Senin, 04 Agustus 2014
DI SINI karya : Merpati
Hanya ada gambarmu disini
Menatap anggun dalam kerumunan sepi
Dan sebaris keheningan yang merajah diri
Seusai gerimis bernyanyi sunyi
Bahkan pelangipun telah berlari
Menjauh dari mimpi yang terpagar kelam
Hanya ada aku disini
Sendiri merenda langit malam dengan jemari yang bergetar
Mengungkai sebaris aksara rindu yang tak hendak mencuat
Meski gemuruh rasa menghentak keras denyut nadiku
Hanya ada aku disini, bersama segenggam kenangan biru
Yang kerap melantakkan isi berandaku dengan kepingan sesal
Dan meluruhkan segala sendi jiwaku yang tak hendak rebah
Disini tak ada lagi yang tertinggal dari senyum manismu
Hanya pekat…pekat dan kepekatan sisa dari cerita
=MERPATI=