Rindu luruh tersangkut tangkai embun
Berlinang resah membasahi ujung kalbu
Kuncup tak rekah memagari rasa
Melenyap sirna bersama angan berlari
Waktu telah memberi bincang jawab bagi tanya
Semua hanya kembang mimpi sekejap
Yang mesti berlalu ketika cakrawala membakar pagi
Coret jiwa hampa sebatas kenangan berkabut
Menggurat tinta hitam dalam pesona yang kian mengecil
Wujud pesona hanya kiasan yang terselubung dinding kaca
Membeku tanpa kata, diam dibalik nuansa keabstrakan
Hanya jejak samar yang akan menghilang selamanya
Meski kusadari, bias mentari sesekali bertandang membawakan senyuman bayang
Membuat gigil demam nadiku
Memeluk riak rasa yang bergoyang dibalik bayangan
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar