Sepotong bulan sempurna
Mengantar bisik malam dalam pada gelombang getar
Menggaris merah awan kebalik gemuruh rasa
Menggurat sebaris lukisan bayang keujung pohon randu
Dan di jalan setapak itu engkau berjalan sendiri
Memunguti serbuk rindu yang tercecer
Seusai angin menerbangkan kelopak cinta hingga terberai
Malam kian beranjak menyapa bintang pagi
Sebuah ruang waktu tergerai diujung sunyi
Rindu smakin menggapai tak berwujud
Membisu bagai asap, hingga hancur kebalik kelam
Dan menyisakan lingkaran hitam tak terjamah
Disela gemuruh angin yang mulai menangis dalam gerimis
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar