Embun gugur mencerna kemilau
Menghalau kabut subuh yang berkarat
Sisa rindu yang tak sempat terurai malam
Menyelusup rebah kebalik gundukan tanah basah
Meninggalkan kepenatan yang teraba pada jejak legam
Tak mampu kunikmati kehangatan fajar
Meski cakrawala terlihat malu malu menyapa kulit
Masih kurasakan bau malam yang menyengat perih
membekukan sekujur darah dalam kelu
Hingga jemariku kaku, tak mampu mengguratkan kata
Seperti barisan pagi yang terlewati
Tiada kehangatan riuh memajang masa
Rangkaian hari yang tak henti berselimutkan hampa
Membawakan segenggam jenuh yang tiada berkalang
Dan selalu membuat aku terjerembab letih
Menggenggam raut keresahan yang tiada berujung
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar