Malam bertasbih rindu
Merangkai gundah purnama lelap
Segala hampa teraba disekujur nadi
Menampar jiwa yang sakit dan jemu
Kubayangkan dirimu diantara pusaran pucat angin
Namun hanya silhuet samar terlukis legam
Begitu pekat merenangi jarak pandang tatapku
Pada malam kudesahkan lagi namamu
Menggemai pucuk pucuk hening
Meranggas hingga ketepian puncak hampa
Melewati batas penat penantian harap
Namun gigil rindu hanya bertaut purwa beku
Tiada menggores wujud damba di genggaman nyata
Bahkan titik bayangmu pun tiada teraba oleh angin malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar