Desah angin memendam amarah
Mengusir cahaya rembulan pulang kebalik pekat
Dingin membuat kelu wajah semesta malam
Memasung rona saga disekujur teriakan lembah
Sedang ilalang pucat kian membisu dalam gigil
Menghentak bait nyanyian sumbang tak bermakna
Yang menggaung keras dari reruntuhan silam
Rindu mencoba berselingkuh dengan bayang semu
Menerawang hingga menembus batas sadar
Merayu jemari hati melenggok, menarikan irama asmara
Namun aku hanya terdiam kelu
Menatap kerangka cinta yang semakin terkulai pucat
Seusai jantung kasih berhenti berdetak dibalik sepi
Bumi mengerang bisu
Memendam ribuan tanya yang tiada terkuak
Sedang jutaan aksaraku tak pernah henti berdenyut
Merambahi lintasan makna yang tiada terungkap
Meski jasad cinta telah membujur kaku dalam kematian
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar