Merambahi sunyi, mengeja makna
Mengecoh duka lara dipercikan purwa nyata
Sepi hanyalah cerminan bayang risau
Yang khan meleleh ketika senyum terulas
Menggubah syair direntang fatamorgana
Menyanyikan lagu rasa dikisi keindahan
Kata dan mata pena menarikan bait asa
Mengentaskan lidah hampa pada tubir malam
Membuat aksara tak lagi meratapi bayang semu
Meski jejak telah tercipta legam
Namun jalanan depan tak mesti hitam
Hingga tak perlu jiwa dirundung cemas usang
Berjalan dan berjalanlah menuju harapan
Tanpa setitikpun bayang tertinggal
Kerna hidup tiada akan berbalik menuju silam
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar