Angin mendesah melukis sedan
Mengurai jerit kehidupan yang hilang
Tiada bincang menggemai sepi
Hanya lengkingan parau suara gagak malang
Serpihan rasa meluruh, beku dalam legam
Menyatu hening dalam kesedihan alam
Kumandang rindu merejam dalam dendam
Berpusar terseret arus tak berujung
Dari balik buih rindu, kulihat jelas wajah sang cinta
Mendengus lirih, meraba dan mencabik benak
Melempar sebaris senyum cemooh pada diri
Sambil mengumpat, “Pecundang !!”
Angin merintih, melolong dalam saga
Membawakan cerminan bayang diri yang pucat pasi
Kusam dan terluka sepanjang badan
=MERPATI=
walau kau tak anggap aku ada aku tetap kawanMu
BalasHapuskunjungan pagi gan.. Ditunggu kubalnya
BalasHapus