Sabtu, 21 Maret 2015

KUTINGGALKAN KEINDAHAN BAYANG karya : Merpati

Kupungut jejak rindu disudut bayang
Terlihat kusam, menyembul dari lambung kenangan
Yang mengerang disela bungkahan sepi
Merapat ke langit, menyempit hingga keujung hampa
Gumpalan hitam yang tercecer dari raut keakuan
Ketika riuh ditinggalkan oleh hentakan takdir

Kutidurkan kecompangan hasrat yang terbit dari luka
Goresan hitam yang tersisa dari ampas kenanganmu
Yang membuat puisi puisi ku lumpuh dan kian usang
Sebaris coretan yang tak tereja oleh rahim jiwa
Dan memenjarakan rasaku dalam kesepian yang mendekam

Kutinggalkan tujuh kuntum sisa keindahan bayang
Dalam sebaris asa yang kutambatkan dilegam bayangan
Dan kusuarakan kembali bincang aksara cinta dalam bahasa lain
Agar berbuih kembali cahaya bulan pengiring kidung syairku



=MERPATI=

SEPERTI KERINDUANMU karya : Merpati

Sinar mentari tak letih menari ke rerimbunan perdu
Mengelus pucuk dedaunan, menenun serabut jingga
Membuai angin berlari hingga keujung lena
Meraba detak semesta tanpa awan bertajuk kusut
Kusibak tirai senja dalam genggam lirih ketergesaan
Memasung serangkai ilusi indah diatas bayang dari bayanganmu

Adakah kau ingat ketika angin meraba kesendirianmu ?
Dan gemuruh rindu bersarang lekat di nadi
Membuat engkau gelisah, menabur senyum patah diujung senja
Lalu dari balik bingkai jendela itu, kau bisikkan pada awan
Tentang sebaris hasrat sua yang kian menembus jantung
Hingga membuat membuat rerumputan menggelinjang resah
Memahami rasa yang tertinggal disudut kesepian

Seperti kerinduanmu senja itu
Rindu itupun kini menjadi angin yang menghembus langitku
Menjadi bayang yang memanjang bersama kenang
Mengecupi mesra desah nafas aksaraku
Dan selalu membuatku ingin berjumpa denganmu



=MERPATI=

PADA SENYAP JASADMU karya : Merpati

Berulang kali kulukis kelam malam pada jasad
Mengguratkan gerimis dikening ringkih sepi
Mencoret wajah rembulan disimpang ragu rasa
Mematah kemilau pada senyap bayanganmu
Hingga rindu membatu kebalik kebisuan kata
Memasung serangkai sajak kelabu pada rapuh jemari

Luka malam jadi bunga singgahan waktu
Memangku kemilau getir dibenak lintasan rasa
Memamah semua rona tersisa pada helai daun gugur
Dan gelombang rindu tak pernah sampai di pantaimu
Membuncah ruah dipapak gelegak angin keraguan
Adakah cinta telah berpaling menuju senja ?
Hingga sajakpun telah jenuh pada senyap jasadmu


=MERPATI=

Jumat, 20 Maret 2015

DIBALIK RISAU karya : Merpati


Angin melayang, bertanya rasa tentang kesepian

Rindu melepah tiada bertepi rupa

Meski berkali kusapa engkau dengan sajak cinta

Namun angan tak pernah membiarkannya menjadi gema

Tertingkap lusuh dan jatuh bersama embun pagi

 

Dijantungnya fajar, kukemas risau diujung bayangan

Mengelupas bersama puisi yang menggumpal di udara

Samar cuaca sendu meraba detak gigil

Membekukan buku jemari kian terpasung seribu duka

Ingin aku berteriak membelah kebisuan pagi

Memanggil namamu diantara butiran awan perak

Namun swara ku lenyap, tertingkap goresan kembara

 

Angin merambah berkesah kalbu tentang kerinduan

Namun aku masih disini, menyapamu dengan sajak sajak cinta

 

 

=MERPATI=

 

Rabu, 18 Maret 2015

DI SEPINGGAN RINDU karya : Merpati


Berpadan kata mendendang sunyi 
Menggenggam kenang dibaluran syair
Rindu merajuk risau, menggulung rasa 
Membenam angan digenangan airmata 
Seikat remang mendekap sejenak 
Mengungkung debar dalam kepungan gelisah


Disepinggan rindu yang senyap 
Sunyi meradang dibatas imaji hampa 
Membentang jarak dalam kecup penantian
Menggapai bayangan dalam mimpi yang terkerat 
Melayang pulang sebaris rona tersisa 
Menyeret senandung nyanyian elegi di bibir jiwa



=MERPATI=

FATAMORGANA karya : Merpati

Debar harap diruang waktu tak sempurna

Menyulam langkah dari pijaran lentera semu

Bawa jiwa melambung kepucuk fatamorgana

Diantara deburan rasa yang terjungjung lingkaran rindu

Hingga sunyi tak teraba dingin di telapak kalbu

Meski malam telah lepas semati tugu

 

Bersulam benang kenang, memintal senyum rembulan

Mendayuhkan selarik gambuh di hitam langit bisu

Dalam keheningan rupa, jemari tak henti melingkarkan rindu

Memburu debar batas meski hanya bersua dibalik kata

Malam tak lagi menjadi kaca, mendendang dalam rona

Rindu tak gigil, mengecup bulan penuh gelora

Meski ujung penantian hanyalah fatamorgana disela ruang waktu

 

 

 

=MERPATI=

Selasa, 17 Maret 2015

GERIMIS RINDU karya : Merpati


Bulan pucat direngkuh tabir hitam

Menyulam pekat dikisi langit menangis

Canting malam mengarsir goresan bayang

Menggambar sebaris rindu tak bersisa

Menyamarkan warna legam diruang hati bersekat

Hingga kian memacu tarian jemari, menyulang kehampaan makna

 

Malam ini, dibalik tangisan gerimis rindu

Kucumbu sekejap wangi kenangan dalam duka

Gugup menelungkup sendi jiwa mengecup bayang

Mengukuh butiran kasih dibalik cemas tatap netra

Sedang ringkih sepi tak pernah pudar dalam rona

Menusuk pori pori kulit jiwa dengan tajam ujungnya

 

Bulan pucat direncah buih tuba silam

Meninggalkan selarik tarian kelam dipucuk aksara luka

Sedang rentang masapun telah beranjak pergi

Mengenyah dari bilik penantian yang terbelah

 

 

=MERPATI=

 

SIA SIA karya : Merpati


Mampukah kukoyak bulan merindu itu ? 
Yang kerap tersenyum dari bilik hening malam 
Ketika barisan kenang merajah benak tanpa jeda
Mematah tangkai rasa diderapan pusar gelisah 
Hingga luruh gerimis dipeluk erat bayangan 
Dan memasung gigil disekujur aliran nadi terberai

Mampukah kutikam rebah, lukisan bayang disela rindu 
Yang selalu hadir dari balik sepi yang jahat 
Menggapai tanpa irama, mencekik urat leher hingga sesak 
Membuat barisan puisiku pun terserak sunyi 
Terbaring sia sia tanpa jawab terurai 
Dibalik rintihan gerimis yang kian memasung beku jemariku




=MERPATI=

 

 

MAKNA BAYANGAN karya : Merpati


Gerimis malam mengabutkan rasa kepenghujung remang

Menyisakan tangis hening yang menggerayangi nadi

Rindu kian bersimbah buram, terkapar letih direjam gigil

Hati tak lagi berbasah madu, gelisah terselubung tanya

Seribu nada menghias sumbang. selaksa lena mengepak dalam lara

Resah kian menyurukkan asa, melipat semua rasa ke bantal sepi

 

Kugantungkan jemala dikait malam

Mengharap untaian bintang berpendar ceria

Agar buih malam menjelma nirwana

Dan mengarak senyum bayang dipelukan jiwa

Sebagaimana saat gilang kencana senja masih jingga

Yang tak henti menyeruakan tabuh suci asmara digendang jiwa

 

Gerimis malam tak jua menggores bilur keramahan pada altar hening

Semakin mengepakan sayap kepekatan hingga keujung hampa

Sedang aku masih setia disini, mengeja sekelumit makna yang tak pernah tersirat tegas

Dari balik bayangan diatas bayanganmu

 

 

=MERPATI=

Minggu, 15 Maret 2015

MEMBINGKAI BAYANGAN karya : Merpati


Membingkai sepi dibalik malam tertatih

Menelanjangi kelam yang melahirkan kegelisahan

Seribu suara pergulatan angin, menyeret letih sendi rasa

Menghembus padam bara yang tak sempat menjadi saga

Hingga lunglai nadiku dimamah getir yang merambat

Dan meninggalkan gerimis menangis diatas gurat tersisa

 

Mengeja hatimu, seperti menapak jejak pada gerimis jatuh

Tersaput kejap sepenghantar buih melumat lekuk tertinggal

Meski angin tak henti membisikan makna tersamar

Mengetuk pintu hati dalam lontar rindu yang terkuak

Namun malam selalu mengiris rasa dipenghujung kata

Menggumpalkan duka kebalik jeritan kembara luka

 

Membingkai sepi disepanjang riuh bayanganmu

Hanya mengarak penat pada kelopak mata hati

Dan kian menyeret benak dalam pergulatan suara suara semu

Yang kutahu tiada akan pernah berujung kemilau

 

 

=MERPATI=