Wahai diriku,
Jalan yang ditempuh para ‘arifbillah
Lebih sulit terlihat bahkan dari yang paling samar
Yang menghalangi jalannya Raja Sulaiman, adalah seekor semut
Siang malam air mata sang pecinta
Mengalir tanpa henti
Memerah darah
Merindu Sang Terkasih
“Kekasih yang cintanya tak kesampaian,
Terlunta-lunta kesana-kemari,
Menunggu cintanya berbalas,” kata mereka kepadaku, dulu
Mereka benar
Memang begitulah yang pernah terjadi padaku
Kucoba untuk memahami keempat kitab,
Hingga hadir sebuah balasan Cinta,
Dan semua itu ternyata Cuma sebuah suku kata
Wahai engkau yang mengaku pecinta-Nya,
meski belum pernah kau lakukan satupun yang diharamkan-Nya,
ketahuilah:satu-satunya saat ketika kau tak berdosa
adalah ketika engkau sedang berada dalam genggaman kedua tangan-Nya
Dua orang saling bicara.
”Andai saja aku bisa bertemu dengan Yunus itu,” kata yang satu
“Aku pernah bertemu dengannya.” Kata yang lain
“Ia Cuma seorang tua yang cintanya tak kesampaian.”
=Yunus Emre= (1238 – 1320)
Terjemahan Interpretatif Bahasa Indnesia oleh Herry Mardian
Teks bahasa Inggris : The Lover is outcast and idle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar