Laksana angin bertandang lekas
Sayup gemuruh merabai nadi dalam kebekuan
Memagut alunan rindu di langit kabut duka
Membakar riak gelisah dibalik dada yang semakin rapuh
Sedang hasrat telah penat terdampar di laut mati
Hanya menunggu matahari dan seluruh gambar perwujudan
Menunggu genderang pembebasan yang ditabuh selaksa malaikat
Jiwa renta ini tak lagi membahana dalam kidung
Tenggelam erat kebilik warna warni kusam kehidupan
Melata pada dingin yang menyeka malam menjadi kelam
Meski masih ada sebaris kaligrafi indah yang tetap terukir manis
Serangkai catatan usang yang kerap mengalir syahdu dalam sunyi
Mengelus dinding kalbu dengan segenggam keindahan kasih
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar