Jemarimu perlahan menyibak dingin telaga
Menghempaskan cermin bayangan kita
Dan alur air membawanya pecah berserpih
Menyisakan puing wajah kita yang menggigil terluka
Seperti mimpi kita yang terlepas dari tangkainya
Ketika lengan takdir menepuk tegas raut kenyataan
Dan membawakan kawanana duka, melata disekujur rentang kalbu
Angin melata membawakan gigil kebalik kulit
Mengalunkan lagu kelam yang tak kunjung usai
Sedang engkau kian tertunduk lelah menatap riak air
Mencari bayangan mimpi yang tersisa dibalik buih
Namun kutahu, hanya bias kecewa yang kau genggam
Tiada lagi yang tersisa dari balik cerita sebuah mimpi
Gelombang takdir telah membawa semuanya pergi kebalik sirna
Dan hanya meninggalkan nyanyian duka sepanjang rentang waktu
Engkau tengadah bisu dibawah hamparan legam malam
Menggenggam selaksa luka yang terbit dari rahim kecewa
Dan kutahu, betapa dalamnya kepedihan yang tengah menanti kita
Diantara rangkaian hari yang mesti terjalani
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar