Dalam keremangan fikir
Jejakku meniti tanah basah gelisah
Merayap dibalik kelambu hujan
Mengerang gigil diantara buih buih beku kekosongan
Hanya menyusun sisa perjalanan
Namun tak pernah mampu menjadikannya bilangan
Memahami jalanan depan yang kian berkabut
Hanya kelam demi kelam yang tertatap netra jiwa
Syair syair keteguhan yang tergenggam mulai bergetar
Melepaskan makna makna yang semakin samar tereja
Membuat darahku kian berdetak labil
Mengalir kebalik wajah ketiadaan purwa
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar