Minggu, 31 Agustus 2014
HADIRMU karya : Merpati
Merabai detak rasa dalam ketergesaan hasrat
Berpacu gelisah, mengeja angan tertinggal
Hingga terlunta di pematang sepi jalan kehidupan
Namun raut mimpi tiada bersambut rupa
Tercecver serpih dispanjang rentang ruang waktu
Hadirmu hanya menggores tirai lampau
Menghias serpihan luka dengan tetesan merah darah
Meski disudut hati tiada terdustai oleh kata
Indahnya dirimu masih mewangi disudut belukar taman hati
Mengalun lembut disela gemuruh kepedihan rasa
Hadirmu hanya mengarsir jejak lampau
Yang selamanya enggan berpaling dari hidup dan kehidupan ini
=MERPATI=
Sabtu, 30 Agustus 2014
BISIK KEMBARA karya : Merpati
Menorehkan sayap rindu ke lembah gelap pandang
Seribu aksara terlunta, meracau resah dibatas penat
Menghening kelu dalam barisan syair bisu
Dan segenggam ceriapun berlalu, menjauh dari pikuk
Terhempas gelombang kenang yang membanting diri
Dititian pintu bayanganmu aku mengerang
Menggeliat risau dipeluk sejuta buih sesal silam
Tak padan aku merangkai kembang dikisi fatamorgana
Menghentak seribu ujung jarum, menggurat luka
Mengarsir barisan mendung kebalik tangis
Hanya gumpalan api kepedihan yang tlah kuberikan
Menghias kanvas suci hatimu dengan tetesan darah
Bisik kembara merangkai jemala suci
Yang terbit dari rontaan sesal gulana
Seusai jejak bayangan menikamkan kelu disudut hati
=MERPATI=
PADA SUCI HATIMU karya : Merpati
Selepas malam meronda
Surya membakar legam perjalanan kelam
Tetes embun membasuh rindu yang terkatung
Melahirkan kemilau rekah dipadanan kalbu
Memati tangkai silam diufuk jemari hari
Runtuk ripuk segala sisa bayang
Luruh sirna dibakar nyanyian hangat sang fajar
Menggumpal asa diujung jeritan lidah gelombang
Membenih kelopak rasa dipelataran gilang kencana fajar
Seraut hasrat merekah diujung nadi
Menyatu dalam sebaris keinginan indah tentang asmara
Manakala senyuman hangat mentari menyapa jiwa
Kukuduskan semua aliran kasih yang terkuak
Hanya pada seraut elok bayangan suci hatimu
Kowa yang selalu hadir disetiap hembus detak nafasku
=MERPATI=
LELAH DIBALIK PERGULATAN karya : Merpati
Menggamit makna yang terpahat di batas langit
Membingkai matahari pada kelopak senja muram
Melayah bersama gairah kepak camar nan elok
Menggemuruhi pucuk pucuk lidah ombak yang terseret
Memasung baris baris kesetiaan, yang teruntai bagai anugerah bumi
Ada sebait makna yang tersamar diantara detak kepenatan
Ketika senja mulai jatuh pada pucuk nyiur melambai
Segenggam purwa keindahan yang tiada teraba getaran angin
Meski awan kerapkali membisikkannya pada ilalang kering
Guratan emas yang tersisa dari buih rentang perjalanan hati
Yang membingkai wajah malam dengan selaksa hembus kesejukan
Bilakah usai segala pergulatan serupa swara yang terseret gelombang
Hingga tak lagi merangkak, sendi jiwa yang tertatih lunglai
Dan tiada lagi getir yang terus merambati relungan jiwa
Yang hanya meninggalkan butiran gerimis yang kian menangis
=MERPATI=
Jumat, 29 Agustus 2014
KETIKA BARA TAK MENJADI SAGA karya : Merpati
Manakala bara tak menjadi saga
Adalah gelisah yang tersisa dihaluan kalbu
Hingga prahara kata, membingkai kelu dijejak langkah
Mengalir hitam mewarnai sejarah perjalanan masa
Dan disinilah wajah nurani berkelok perih
Tenggelam dalam pikuknya kebisuan rasa yang menyengat
Tak semestinya aku berkesah pada pelangi senja
Melukis goresan hujan ditanah penuh makna
Namun gelegak amarah bumi tak jua berlari redam
Mengukir jejak legam dalam kegersangan yang beku
Tak seharusnya kuikuti buaian angin yang mewangi dilintasan semu
Hanya membawa ragaku tertatih lesu dipenghujung kepenatan
Sedang matahari kian jauh berkejaran
Menutupi rangkaian mimpi mimpi yang kini menguap sirna
=MERPATI=
Sabtu, 23 Agustus 2014
MEMBUNGA ASMARA karya : Merpati
Engkau yang bersemayam syahdu di kisi kalbu
Melingkar erat menggenggam jemari kasih
Menggemakan gambuh nirwana di haluan rasa
Kau hamparkan selendang asmara dibibir pantai jiwa
Melukis elok ditatap kegelapan netra
Harummu membakar darahku dalam geliat resah kerinduan
Hingga aku terjatuh dihamparan ruang yang tiada berbatas
Engkau ratu restu telaga sempurna
Kau kibarkan aksara swarga disetiap hembus bait syairku
Kau lipu lipatkan semenanjung duka yang memasung
Aku berhenti memati hari, mengeja setiap geliat jiwamu
Merangkai kembali kepingan harap yang tercecer dibalik jejak perjalanan
Kupangku mimpiku diselempang bayanganmu nan teduh
Hingga membunga kembali kelopak rekah cinta di jantungku
=MERPATI=
YANG TERSISA karya : Merpati
Ketika raut tak lagi hendak bertaut rupa
Saat malam telah enggan membentangi senyum rembulan
Segenggam buih yang terarsir legam kian mewarnai bingkaian masa
Melukis jejak kepenatan rasa dipeluk langkah
Noktah hitam yang tak pernah ingin kurengkuh kembali
Disela perjalanan waktu menuju ambang senja
Kubiarkan hamparan kata menyusuri jejak angin barat
Merambahi butiran sesal, membasuh senyuman dalam tangis
Meronai ruh ruh syairku dengan barisan kelu elegi biru
Barangkali tlah tersirat didalam goresan kanvas kehidupan
Selamanya jalan yang mesti terlalui hanyalah bebatuan runcing
Yang kerap kali menggores mata kakiku hingga berdarah
Kutinggalkan barisan cerita kebalik bayangan awan
Walau kutahu, hanya kekelaman yang akan tersisa dibawah langitku
=MERPATI=
Jumat, 22 Agustus 2014
TERJAGA AKU karya : Merpati
Tergugah aku merentak sadar
Terbuka kelopak semu diujung bayangan
Ketika jemari kasih menirus pudar
Tertebas putus rangkai kenang diulik hening
Bisik hembusan angin merangkai jemala
Menjatuhkan sayap rindu ke lembah gelap pandang
Butalah aku memintal swarga dikisi fatamorgana
Menjunjung lukisan semu, goresan tangan iblis
Hingga buta kelu mata hati, merenang gegas panggilan jaya
Tlah jauh langkah kaki terseret bisikan pesona remang
Menukar emas dengan seribu pundi serpihan lapuk tangkal waru
Bagai menggenggam jurang celaka disela ruang waktu
Terjaga aku di pintu gapura suci
Meraba detak kelembutanmu dalam seraut kesadaran diri
Sesungguhnya engkaulah bidaari yang kunanti selama ini
Yang setia mengelus setiap untaian perihku dengan seberkas kasihmu
=MERPATI=
Kamis, 21 Agustus 2014
ANGAN RAPUH karya : Merpati
Tenggelam diantara awan raib dan pasir penuh bulan
Hanya hembus gigil yang terasa dingin dan perih
Dibalik kaki jiwa yang kian terasa berat dan kaku
Meski hasrat masih enggan rebah menyusun abjad mimpi
Namun bau musim gelombang, mengisyaratkan lagu kematian
Seperti sebaris mantera, kupintal kata berlipur suci pinta
Menyimpan bisikan malam yang mengharap fajar
Mendengungkan gempita mimpi yang bertebaran di ruang waktu
Kuikat sebaris harap pada batu karang yang melewati pasang
Agar mentari pagi mengekalkannya dalam seraut wujud nyata
Seperti tawa cakrawala yang mendekapi laut pada tepiannya
=MERPATI=
KAU YANG DISANA larya : Merpati
Memandang dan memandang lagi
Memandang bayang-bayang yang dihalau kemarau
Memandang senjakala
Dan iringan sayap-sayap kelelawar
Yang memintas-mintas senja samar
Adakah engkau tetap disana
Memilin benang kusut malam
Meluruskan cerita yang terhempas kelam
Mungkin engkau tak lagi terduduk diam disana
Memandang hamparan kosong beranda
Memandangi buih buih bayang yang lenyap dipeluk gelap
Barangkali engkau kini tengah terbahak ria
Berjalan angkuh memayungi luka
Dengan seribu helai tirai tirai fatamorgana
Mengelus serpihan angin yang tertinggal
Sebelum menancapkan gigilnya kembali keujung ulu hati
=MERPATI=
KECEWA karya : Merpati
Menghisap embun tangisan cakrawala
Selempang rasa tergurat pucuk dusta
Terkatung dingin di pelataran ruang sempit waktu
Hanya tersisa hampa dibalik semu bayanganmu
=MERPATI=
Minggu, 17 Agustus 2014
TANAH TERLARANG karya : Merpati
Menghembusi setiap jengkal bumi dengan barisan ruh rasa
Ribuan raut kasih kusemai, kuarsir diantara celah perladangan hati
Mengungkai sebaris asa indah tentang indahnya pelangi cinta
Hingga pucuk pucuk langkah terlukis gemerlap dipadanan hari
O, tanah terlarang
Dimana selaksa muara keindahan kembang mampu kutatap syahdu
Tempat dimana dapat kurasakan lembutnya hamparan belantara kasih
Yang mengalir diantara seribu hembusan teduh angin yang melenakan
Yang membangkitkan nyanyian jiwa semerdu gambuh musim pelangi
Tlah kurekatkan sejalinan mimpi yang terarsir indah
Terlukis bagai goresan kemilau jemari dewata
Meski dibalik bentangan garis yang tergurat, ada kelam yang menanti
=MERPATI=
MENGEJAR MATAHARI karya : Merpati
Yang mewangi disudut lintasan pematang waktu
Diantara buih buih rasa yang melangit bersama teriakan hening
Hingga aksara berkarat resah, terdampar ditanah gersang tiada makna
Satu pergulatan panjang dalam rengkuhan legam swara kebisuan
Yang kian membawa jiwa terseret letih kebalik raut ketiadaan
Dan disinilah aku terdampar dalam riuhnya wajah fatamorgana
Mengumpulkan kembali gairah terberai
Mengejar bayangan matahari hingga ke ufuk
Dan disini jualah aku terbenam dalam prahara kata kata
Menggamit serpihan mimpi yang terpahat dibatas langit
Hingga tertatih dan lunglai bersama jejak yang menghilang kebalik gersang nan sunyi
=MERPATI=
PELIPUR LARA karay : Merpati
Kucoba merentak genta genderang, memuji kasih diufuk syair
Memetik harpa mendayukan gambuh elok kawian dewata
Memayungi cahaya yang engkau sinarkan pada kerontang kalbu
Hingga tereja nada cinta yang tersirat indah dari nyanyian bilik hati
Berpaling aku dari sepi, melambai cempaka ramai tertawa
Dan aku kian terlena, hingga membumbung ke awan
Memetik buih buih asmaradana yang teruntai jelita dari balik rautmu
Kutampar rebana syurga, hingga melamun sang awan dipagut lena
Menarikan jemari hati, menggurat aksara jiwa dibalik hamparan senda
Engkau laksana rentangan wujud asa dari jemala sepi kalbu
Menerangi gelap hening lukaku, membasuh hati dari noktah silam
Dan aku tak mampu lagi mematerikan sajak sendu disela ayat ayat cinta
Kerna segala hembus rupa jiwamu membawa sejuta pelipur laraku
=MERPATI=
Sabtu, 09 Agustus 2014
SEBELUM MALAM JATUH karya : Merpati
Sebelum senja beranjak laju
Aku ingin memetik sebaris mimpi
Kurajut bersama sisa sisa benang rasa
Dan kukemas dengan sebaris dawai merdu
Lalu kupersembahkan segalanya pada angin
Ingin kukayuh bahtera hati ini
Di tepian indahnya remah sepotong hati
Sebelum malam menenggelamkan diriku kebalik peraduan abadi
Kukembalikan semua kenangan silam pada awan
Bersama bayanganmu yang tergelincir mentari senja
Walau kalbu meronta memeluk rasa bersalah kasih
Meski jiwa enggan berlari mengingkari janji pagi
Namun kudesahkan jua nada nada rasa yang tersisa
Yang mengalir hangat pada gelisah senjaku
Sebelum malam jatuh merondai langkah
GELISAH MALAM karya : Merpati
Suyi meranggas, kata menghening beku
Mengalir untaian hampa menjadi rajutan wajah kelam
Malam laksana kibaran rambut bidadari
Menjilati sisa kecantikan rembulan yang berlalu
Hanya desiran angin yang terdengar lembut, mengetuk kisi jiwa
Jumat, 08 Agustus 2014
SAJAK MALAM UNTUKMU karya : Merpati
AKU MENULIS LAGI karya : Merpati
Aku menulis lagi
Menyemaikan benih kata disela kiasan musim
Melukis makna di kisi pelataran langit senja
Aku menulis lagi
Menyampaikan sebaris kisah yang tak sempat disampaikan awan pada hujan
Seberkas kebekuan pelangi rasa yang terhimpit duka kenangan
Aku menulis lagi
Menyematkan untaian nada hati kebalik gemuruh hasrat
Mengungkai seribu keharuman kembang kesturi
Pada buritan taman hati yang enggan tergores retak
Aku menulis lagi
Menghiasi sepi berandaku, mengarsir gelegak riuh
Namun tiada kubiarkan lagi lengan lengan aksaraku kenangan dirimu
=MERPATI=
PUSARAN SESAL karya : Merpati
Hingga tiada rupa tak ada kata
Bahkan jejakpun membayang samar disibakan angin
Laksana buih embun menguap dibakar cakrawala
Habis kikis segala harapku
Terendam karam dipelupuk duka
Senyum bertukar lepas, menggenggam luka
Merajahi hari disela pusaran kelam
Membayang sesal dihaluan jiwa
Memupuk isak diburitan laku
Bincang tak lagi mengubah kisah
Engkau menghilang bersama sebaris raut keakuan diri
Aku rindu rasa, rindu rupa
Hilang segala angkuh dipelupuk sesal
Hanya membeku diberanda hening
Menanti sendiri dibalik pusaran ruang waktu
=MERPATI=
HILANG karya : Merpati
Menghempas kesah luruh pada dengkur sepi
Seperti tarian angin yang teredam letih
Menghalau awan pekat yang enggan beranjak pergi
Sebelum hujan membawanya sirna ke peraduan tiada
Dan raut sang dukapun tersenyum, memasung cemooh angkuh
Menatap bayang menguap disela desiran hasrat yang tersirat
Hilang semua angan yang terbangkit, kebalik genggaman jemari kelam
Pupus segala guratan mimpi yang tersurat diujung kata
Meski gelinjang rasa tak jua luruh dibalik kalam hasrat
Mengarsir senyuman patah di bibir jiwa yang kian terkatup renta
SEUSAI BADAI karya : Merpati
Menyapa awan dibalik kerontang lembah
Mengantar bisik bebatuan tebing
Menggelombangkan isyarat getar yang disampaikan angin
Dijalan setapak itu engkau berdiri
Mengeja seribu puing kisah, direuntuhan senja
Menatap bungkahan rasa yang terbelam bara tak bermata
Disela hembusan angin yang menerbangkan serbuk bunga
Engkau tertatih dihaluan ruang waktu yang menirus
Memungut kepingan hati, memajang senyuman patah keharibaan langit
Menggurat selarik warna pelangi, diatas lantunan jiwa
Seusai badai membarut warna jingga dipelataran kalbu yang terkoyak
Selasa, 05 Agustus 2014
ENGKAU LAGU KAWIAN SYURGAWI karya : Merpati
Kurasa aku masih tenggelam dalam samudera mimpi
Bermain gemuruh gelombang kasih yang mengaliri kemilau senja
Mengecup kening bayanganmu digemersiknya nyanyian angin
Hingga berpijar pelita jiwa, dibakar kehangatan cinta
Dan langit seakan tak henti mengirim senyuman mentari ke bilik gelap dukaku
Memateri indah dirimu pada pualam hatiku
Engkau wujud keindahan yang tersirat dari lorong luas kegelapan
Menghamburkan sepi ke ujung ujung lidah gelombang
Membenamkan duka ke pasir kering pantai, ketika mentari membakar
Dan gemuruh getaran dawai merdu hatimu, melenakan sekujur nadiku
Membawakan bait bait kerinduan dibalik kelembutan syahdu tatap matamu
Engkau lagu kawian syurgawi yang tersurat dari balik linangan langit
Hadir menyapa senjaku dengan sekuntum senyuman nan indah
=MERPATI=
Senin, 04 Agustus 2014
DI SINI karya : Merpati
Hanya ada gambarmu disini
Menatap anggun dalam kerumunan sepi
Dan sebaris keheningan yang merajah diri
Seusai gerimis bernyanyi sunyi
Bahkan pelangipun telah berlari
Menjauh dari mimpi yang terpagar kelam
Hanya ada aku disini
Sendiri merenda langit malam dengan jemari yang bergetar
Mengungkai sebaris aksara rindu yang tak hendak mencuat
Meski gemuruh rasa menghentak keras denyut nadiku
Hanya ada aku disini, bersama segenggam kenangan biru
Yang kerap melantakkan isi berandaku dengan kepingan sesal
Dan meluruhkan segala sendi jiwaku yang tak hendak rebah
Disini tak ada lagi yang tertinggal dari senyum manismu
Hanya pekat…pekat dan kepekatan sisa dari cerita
=MERPATI=
Sabtu, 02 Agustus 2014
TEMBOK SEMU KEHIDUPAN karya : Merpati
Kutahu tembok yang menjulang di depan tak menampak angkuh
Namun jelas terlihat menyimpan warna hitam dan putih dibaliknya
Dan kusadari akan mampu melenyapkan sebaris pelangi yang selalu kuguratkan
Disetiap helaan waktu yang kupacu disela pusaran rasa
Mesti tiada kupungkiri ada segenggam wangi kesturi yang terhembus wangi
Yang mampu mewarnai langit senjaku dengan semerbak aroma taman kasih
Adakah semua fatamorgana ini mampu membangunkan tidur lelapku
Membuai kesepian yang kerap terbang bagai sekumpulan kelelawar malam
Mengarsir lembaran usang cerita dalam goresan pena nafas alam
Dan membawa jasadku melompati ruang waktu yang tlah terlewat
Ataukah swara yang sejatinya kerap menggemai ruang suci garba
Akan meredam segala tatap semu dalam sebaris kebenaran nan hakiki
Tembok itu masih menjulang manis
Menawarkan seribu gemuruh alunan rasa warna kehidupan
Dan kutahu, akan selamanya tersenyum indah
Menanti hasrat diri terkembang, melompati batas ruang yang kian rapuh
=MERPATI=
AKU TAHU karya : Merpati
Adakah tlah kau lupakan senja semusim lalu ?
Saat kurengkuh ragamu dibalik keheningan tasik
Dan angin barat lalu menerbangkan angan kita
Memasung ribuan benih mimpi kedalam ruang tanpa waktu
Hingga berjelaga dalam genggaman legam suratan
Mungkin telah kau lupakan indahnya mentari senja
Kala aku memeluk kedukaan yang tersirat dari wajahmu
Dan waktu kemudian menerjemahkan selaksa kelam
Membubuhkan perih disekujur kisi perjalanan jiwa kita
Hingga mimpi dan angan kita semakin terlontar jauh
Namun dari balik dinding kepekatan malam ini
Kutahu ada sebaris cinta yang tak perrnah kau lupakan
Seperti janji yang kerap kita ucapkan disela pusaran duka
Segenggam kasih yang tlah kita pateri dalam darah
Sebelum kegelapan malam menenggelamkan dirimu selamanya
=MERPATI=