Kamis, 12 Maret 2015

SEBELUM MALAM BERTANDANG larya : Merpati

Sebelum petang melibas jalan

Kuingin menghias seribu mimpi dalam genggam

Kupahat lembut laksana lekukan arca dewi nirwana

Dan kuhembuskan seraup nafas keabadian kasih

Lalu kukekalkan pada gemuruh malam

Hingga selamanya terlukis indah di peraduan baka

 

Sebelum matahari tergelincir dipelukan bumi

Ingin kubuang desah rasa kasih yang tersisa

Pada gelisah senja yang membakar untaian rindu

Dan akan kukemas warna pelangi disekujur jiwamu

Hingga tak lagi memantulkan gaung rasa bersalah

Disetiap bincang dinding mata hati

 

Sebelum malam benar benar tiba

Dan membenamkan semua lintasan asa dalam ketiadaan

Ingin kugenapkan sebaris mimpi yang tertunda

Dimana hanya ada engkau dan aku 

 

 

=MERPATI=

MENANTI TAKDIR karya : Merpati


Sunyi merambah

Rasa semati tugu

Malam laksana ritual suci keheningan

Meningkap rebah sebaris nyanyian rembulan

Dan aku semakin tenggelam kebalik bayangmu

Mengeja getaran kasih yang nyaris tak terbatas

 

Noktah hitam itu masih terlihat dalam jejak

Menjulang tegak di altar penyesalan

Bagai tonggak tajam menusuk perih keakuan

Merobek semua potret kebanggaan diri kebalik sirna

Dan aku laksana pesakitan yang tertunduk letih

Menanti takdir menabur buih kelam diatas luka

 

 

=MERPATI=

 

SEPI RINDU karya : Merpati

Kembali rindu berkaca rupa

Menggeliat lepas dari rahim sunyi

Menggurat hitam sekerdip redup rembulan

Memateri bayangan wajah terlunta diseberang malam

Dan aku tengadah pada langit, memanggil namamu

Mengelus seribu kenanganmu dalam gigil rindu

 

Dari seberang hening malam

Kurasakan hembus nafas kasihmu mengelus jiwaku

Menyingkap gelap kabut dingin, dalam cahaya keindahan

Dan kurasakan sebaris kehangatan cinta yang tiada pudar

Merambahi sekujur aliran darahku hingga berbuih baka

Meski kusadari ditepi raut kenyataan, sepi tetap menjadi kaca

Dan selalu memantulkan wajah kehampaan bayangan rindu

 

 

=MERPATI=

 

Rabu, 11 Maret 2015

DALAM RAUNGAN HENING karya : Merpati

Dalam raungan hening, bayangmu hadir

Begitu dingin, seperti tajamnya ujung pisau

Menatap angkuh pada baris baris puisiku

Hingga terdiam kelu jemari hati, direjam kebekuan

Membuat satu demi satu aksaraku luruh

Terjerembab hilang kebalik seribu kelam rangkaian kenang

 

Telah letih nadi ini diguyur badai kepekatan silam

Mengungkung lengan rasaku laksana dalam tempurung

Memutihkan warna jiwa bagai timbunan kapas kering

Namun aku hanya mampu terdiam bisu, menatap bayangmu dalam butiran rindu

Dan semakin mengekalkan rasa pada debu debu kehampaan

Meski kutahu tiada lagi yang kuharapkan dari hembusan nafas kasihmu

Selain raut kepedihan dan sesal yang kerap merejam benak

 

 

=MERPATI=

Senin, 09 Maret 2015

BELULANG RINDU karya : Merpati

Oh rindu
tak kulihat selintas rupamu dipengasingan sepi
tak teraba getar yang kerap menyapa hening

Adakah masa telah menggulung geliatmu ?
hingga hampa menjajah rasa
membakar sirna buih yang tertinggal diujung kenang

Oh rindu
tak kutemui lagi nyanyian teduh swaramu
hanya jeritan kerontang yang tergores di pusaran nadi

Kemana perginya pernik keindahan yang dulu akrab di hati ?
hanya kebekuan yang smakin terasa sepi  
Dan segumpal wajah usang dibalik gundukan cinta


=MERPATI =

SEBARIS NAMA DIPENGHUJUNG SENJA karya : Merpati

Kubisikan pada senja

Tentang sebaris rindu yang terlahir dari rahim sepi

Ketika bayang tak hendak lumat diserpih masa

Disela seonggok kenangan yang tak jua terusir perih

Meski angin buritan telah berkecamuk memamah cerita

Dan mengentaskan semua keindahan dalam palungan duka

 

Kutasbihkan seribu lantunan kidung senja

Yang berakar dari nyanyian elegi kesunyian

Ketika bayang menggelar purwa rupa diujung debar

Mentasbihkan seribu getar rasa yang tertinggal

Meski sosok cerita telah tergolek menjadi serpihan buih

 

Kueja sebaris nama dipenghujung raut senja

Dimana seluruh aliran rindu ini bermuara kekal

Dan kutahu selamanya akan terpahat indah di dinding kalbu ini

 

 

=MERPATI=


Minggu, 08 Maret 2015

GURATAN NAMAMU karya : Merpati

Senja lusuh

Dibukit angin menampar gelisah

Kata enggan berpadan rasa

Meningkap jemari terdiam kelu

Hanya bincang ilalang yang terdengar samar diujung hampa

 

Kutanya gelisah hati pada rerumpunan gersang

Pada sisa buih senja yang merapat pada kelam

Tentang seraut bayang yang enggan berlari pulang   

Tentang sebaris rindu yang kini terkatung diambang petang

Bahkan tentang puing mimpi yang terkapar tanpa wujud

 

Senja terkatup beku

Angin menjerit parau diujung pendengaran jiwa 

Dan hanya menyisakan semilir risau diantara guratan namamu

 

 

=MERPATI=

Jumat, 06 Maret 2015

TABIR HITAM KENANGAN karya : Merpati

Senja mencekam rindu

Mengabut rasa disayat seribu bayangan

Senyum kembara meleleh diujung gelisah

Tersaput pupus noktah kelam yang melahap mimpi

Hanya keheningan yang kian memajang kenang

Dan seonggok perih yang enggan lekang menaungi kalbu

 

Berungkali kucoba retas bentangan sepi

Namun angin tak pernah rela menghapus bayangan

Gelisah demi gelisah rindu membakar luruh ketegaran

Meracuni sekujur nadiku dengan buih kehampaan 

Hungga lunglai sendi jiwaku

Terjamah tabir duka yang tergerai dari balik tirai kenangan

 

 

=MERPATI=

Sabtu, 14 Februari 2015

LURUH DIBAKAR WAKTU karya : Merpati

Dibakar gigil yang mengalir, rindu melepuh
Menyerpih pada tangkai hening rasa, mengabur kebalik kabut
Bayangmu laksana helaan angin malam
Menghembus tiada rupa, meraba benak disepanjang kenang
Hanya membekukan jemari jiwa luruh dibatas penat

Bagai kembara bertiup jauh
Sayap rindu memancang hampa diujung rasa
Tiada lagi yang tersisa dari cinta
Semuanya luruh dibakar lelah dalam waktu
Hanya menyisakan gumpalan samar kabut langit yang berduka


=MERPATI=

Kamis, 18 Desember 2014

KEMILAU DIBALIK SUNYI karya : Merpati

Diujung rupa karma 
Bulan bersilang gerimis 
Memapas butiran malam dalam gigil beku 
Hingga redup gapura rasa digigit kenang 
Hanya menyisakan ayat ayat sunyi yang kian karib 

Diraba hati kebalik cerminan jejak 
Mengeja purwa jiwa dalam jelmaan hasrat 
Mencari sekeping damba yang tersamar kabut 
Hingga tersesat wujud kemana arah langkah 
Hanya berpusar diam disela gulungan mimpi 

Disudut purwa rasa 
Malam smakin berpaling kebalik remang 
Namun bayangan mu tak pernah redup 
Berbinar kemilau diantara pusaran dingin jiwaku 


=MERPATI=