Perih terkuak
Menyiram gigil beranda hati
Dititian pematang cinta
Jejakku tertatih
Menyeret ribuan beban
Dari percikan takdir wajah kegelapan
Bincangmu laksana pisau bermata dua
Menyayat perih disepanjang arah
Menaburkan serbuk hitam
Dibeningnya hamparan hati mencinta
Membuat luka disekujur cerita cinta
Dan meninggalkan raut pedih dibalik bayangan
Andai kau tahu
Pintamu laksana mengepal duri di dalam jemari
Hanya membuat kulit jiwa ini berdarah
Dan semakin berdarah disepanjang laju waktu
Pada akhirnya akan melahirkan segumpal tikai
Kerna kita masihlah sosok insan biasa
Meski kita tahu ada cinta di hati kita
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar