Berpusar dan memukul hati kita yang telanjang
Menghempas angan mimpi rebah ke pelukan bumi
Membuat kita tertatih diantara rentangan duka
Menggenggam selaksa wajah luka dipundak jiwa
Adakah kita tecipta hanya untuk menggenggam duka ?
Mengeja ayat ayat luka disetiap hembus waktu
Hingga darah terserap perih disetiap bincang kita
Barangkali memang inilah wajah suratan kita ?
Berjalan tertatih disela rindu terlarang
Mengecup janji cinta yang tak pernah luruh
Membuat jiwa dan hati terkatup beku
Tak mampu lagi mengurai jasad cinta yang terlentang mati
Kasih
Ratusan purnama telah berlari melewati kisah
Mencorengkan ribuan noktah pedih disepanjang hati
Menenggelamkan tawa kita ke lubang diam
Namun takdir tak pernah berbalik bincang
Hingga membawa jasadmu rebah dipelukan bumi
Bersama semua kedukaan abadi yang tergenggam
Kasih
Disini aku hanya terdiam bersama bait bait janji
Menanti tiba masaku merenda kisah terpenggal
Bersama kaki kaki takdir yang terlihat kusam dan tak ramah
Namun aku tak akan pernah menyalahkannya
=MEIRPAT=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar