Selasa, 24 Juni 2014

LEKASLAH PULANG, WAHAI MIMPI ! karya : Merpati

Badai aksara menerjang hulu fikir
Menyimpul serentet tanya dibarisan gelisah
Kuncup tertebas ragu, terberai putik dipintu harap
Seribu lambaian anginpun mengisyaratkan selarik jemari kelam
Membuih bagai tuba direlungan kalbu yang terjaga

Lekas pulang, sayap hasrat yang terkepak
Irama awan hanya akan menyuratkan isyarat kematian
Dimana bau amis darah kelukaan terhembus tajam, hingga terhisap ke paru paru
Membawa gigil dingin disekujur aliran darah
Lekas kembali wahai mimpi yang terpasung lukisan hitam
Pulanglah sebelum deru angin melantakan bingkaimu hingga terberai serpih


=MERPATI=

Jumat, 13 Juni 2014

AKAN SELALU KUTULISKAN NAMAMU karya : Merpati

Kugurat namamu pada setiap tetes butir hujan

Hingga meresap ke tanah basah menjadi baka

Dan takkan kutuliskan lagi pada gumpalan awan

Yang selalu membawanya pergi tiada berbekas

 

Kubacakan namamu disetiap deru hembus nafasku

Hingga anginpun jenuh mendengar gema suaraku

Namun tiada peduliku pada tatap ilalang gusar

Dan aku akan terus bernyanyi dalam dendang mesra

Mengurai indah bayanganmu disetiap bulir irama cintaku

 

Kutuliskan namamu disetiap tetesan darah lukaku

Hingga tak meradang perih kisi jantungku, tertikam sunyi

Dan aku akan terus menarikan kidung cintamu

Menggenggam nada rasa dalam keabadian

Meski terkadang sisi remang cinta mengoyak lenganku

Membuat aku tertatih dipematang jalan kehidupan ini

 

 

=MERPATI=

 

ANTARA JEJAK BAYANGANMU karya : Merpati

Antara jejak senyum dan luka bayang

Hasrat menghilang disela gelepar rindu

Angin gemetar mengabarkan awan kelam

Membawa geraman sepi memukul jantung rasa

Bayanganmu lewati tanah basah, memandang dingin

Melontarkan sayap sesal bersimbah darah dan peluh

 

Antara jejak malam dan bayangan hening

Ada perih luka yang tersisa disela daun gugur

Warnanya hitam, melukiskan hati yang terserpih

Laksana deburan ombak dari rahim kegelapan

Menderu tak kenal masa, menghempas luruh bingkai pematang jiwa

Hingga terjajar nurani dibatas ketiadaan yang ttak berujung

 

Antara jejak kenangan dan rentang bayangamu

Ada rindu

Ada cinta

Dan ad sesal yang menggelepar tiada henti

 

 

=MERPATI=

 

Rabu, 04 Juni 2014

SENYUMMU PELENA JIWAKU karya : Merpati

Meranggas kabut tersentuh kemilau
Mengggugah angan bangkit merenda kisah
Runtuk kelam bergoyang disaput hasrat
Menirus dan sirna diujung raut jelita senyumanmu
Kata menggeliat indah, membingkai bahagia dibalutan syair
Berdendang syahdu bersama rasa dalam pelukan asmaradana

Sejalin waktu merangkai nada kasih
Memilah barisan hening dalam genggaman hari
Engkau terlukis indah dihamparan dinding hati nan merindu
Menyulam kemilau rasa di pucuk mimpi yang terbangkit
Melaburkan sejumput aroma wangi kembang nirwana kasih
Dan engkaulah pelena jiwaku yang telah membeku diantara kepedihan bayang
Dalam pelukan senyummu, kurasakan ada getaran cinta yang hidup kembali


=MERPATI=

PULANGLAH, WAHAI RINDU TERLARANG karya : Merpati

Oo pulanglah, wahai rindu terlarang

Kembalilah merebak luruh  dalam pelukan tiada

Takkan kubiarkan cakarmu merenggut kelopak rasa ini

Hingga mengguratkan merah darah warna kelukaan

Aku jenuh bercengkerama dalam bayang kepedihan  

Aku muak bersanding pilu dengan wajah kerinduan

 

Oo kembalilah wahai hasrat nan menggoda

Biarkan aku sendiri, meski berkawan hening sepi malam

Merenda jemari hati dalam raut kebisuan rasa

Mengeja ayat ayat cinta dibalik bayangan terpuja

Aku enggan berpusar angan disela fatamorgana asa

Yang kerap hanya menggoreskan luka demi luka baru

 

Oo rindu terlarang, kembalilah kebalik dinding sepi

Biarkan aku sendiri disini, bersandar sejuk pada kegelapan

Melukis senyuman dingin langit, bersama seribu sisa sesal yang mesti kubayar

 

 

=MERPATI=

Senin, 02 Juni 2014

TERBELENGGU karya : Merpati

Sosok rindu menggumam keras dihamparan sabana sunyi

Mengetuk jendela tawa, lalu membenamkannya ke danau hampa

Dan dari balik beranda jiwa kulihat duri duri kenang menyuguh siksa

Mengarsir sebaris nyanyian elegi pada tembok kesunyian

Menghamburkan percikan belati, menusuk jantung hati dalam luka

Membuat jasadku terhentak, menggeliat dan rebah bersama keluh luruh

 

Aku terbelenggu dalam selimut lampau yang dimuntahkan dari getah sesal

Mengeja nada cinta semanis empedu, mengelus luka dengan seribu senyum

Menggenggam semerbak wangi cinta yang tersebar disela masa

Bahkan menyelimuti ukiran kasih dengan aliran darahku

Meski kutahu lengan lenganku kerap akan kembali meneteskan darah segar

Disela balutan rindu yang tiada akan pernah bertepi, hingga waktuku



=MERPATI=

 

Minggu, 01 Juni 2014

KUTIKAM HASRAT TENTANGMU karya : Merpati


Rentang angin melenggok gemulai
Mencuri tatap kelopak rekah taman puspa
Mimpi melenggang kebalik nafas petang
Mengecup sayu bantalan hati dalam dingin
Hasrat terkoyak disela tumpukan buai senja
Ketika semilir bayu membawakan selimut kabut gelap

Aku bukan gundukan es yang menjulang angkuh
Menatap dingin gelegak kalbu tanpa menggemai hasrat
Aku hanyalah bungkahan hati yang rindu bercengkerama kasih
Memeluk ujung lengan jiwamu tuk satukan genggam asmara
Dan aku jua bukanlah jemari liar sang pujangga
Yang begitu manisnya melukis makna cinta dalam keindahan
Aku hanyalah sepotong jiwa yang rindu akan cinta kasih

Hembus angin menepuk perlahan gelora jiwa
Mengucap sebaris kata yang kerap kugemakan dalam tanya
Hingga yakinku berkibar memancang arah yang semestinya
Sesungguhnya engkau memang tercipta bukan untuk diriku
Dan dibalik gumpalan awan senja, kukubur semua hasrat tentang mu
Hingga sirna terbawa senyuman malam yang terbahak puas


=MERPATI=

Kamis, 29 Mei 2014

JEJAK karya : Merpati

Kuukir jejakmu dibebatuan sepi

Ketika jemari jiwa mulai mengejang dalam gigil

Menahan selaksa tumpahan rindu yang membisu

Menggenggam selangit swara bincangmu yang membeku

Sedang dilubuk hati kian terkoyak resah

Menatap bayanganmu yang memudar kebalik awan

Dan akhirnya menghilang ditelan remang malam berkabut

 

Kumadahkan seribu lantunan ayat doa yang tercecer

Yang dulu kerap kueja ketika nafas kasih terhembus merdu

Sebaris pinta yang tiada pernah putus oleh dera remang yang merasuk kisah

Meski angin semi mengirim cuaca sembab hingga keujung nadi

Walau udara sendu membatu, menghimpit sesak rongga garba

Dan kugemakan nyanyian cinta dengan sisa koyak hatiku

Seperti yang dulu selalu kudendangkan, kala kerinduan menikam tegak kalbuku

 

Kulukis wajahmu dihamparan remang senja ini

Agar langit membingkaikannya dipucuk lengkungan pelangi

Dan dapat selalu kulihat indah senyumanmu, ketika gerimis usai

 

 

=elegy=

 

 

Minggu, 25 Mei 2014

HANYA DALAM DEKAPANMU karya : Merpati

    Kerna dalam genggam bayanganmu, senja mampu tersenyum

Menguak kemilau lagu kawian hati diantara dendang nyanyian murai

Mengetuk butiran emas cakrawala hingga memijar tawa

Dan aku tak lagi bergumul dengan isyarat rindu dendam

Yang kerap kali terbawa oleh hembusan angin sunyi yang bertandang

 

Hanya dalam dekapan kasih nan abadimu, malam tak lagi menggigil

Dan kawanan kunang kunang tak lagi gelisah dalam tanya

Mereka mendendangkan ayat ayat dan nyanyian yang membangkitkan senyum sang kegelapan

Mengajak jiwaku menari dalam irama cinta nan syahdu

Hingga tak kurasakan dinginnya langit yang membelenggu jiwaku

 

Kadang aku ingin berlari, menembusi kegelapan malam

Mengejar bayanganmu yang tersembul diantara desahan angin

Lalu akan kugenggam jemarimu, berjalan dengan kaki telanjang

Menghirup kehangatan cinta disela dinginnya kelambu kabut putih

Dan kusemaikan bunga melati putih kesukaanmu, hanya pada hatimu

 

Kerna hanya dalam dekapan cintamu, riuhnya sepi tiada kudengar

Hanya kelembutan swara syurgawi yang selalu mengiang ditelinga jiwaku

Bersama gumpalan hangat kasih yang tiada pernah meleleh oleh waktu

 

 

=MERPATI=

 

 

Jumat, 23 Mei 2014

BERLALU karya : Merpati

Ada setangkai kembang cinta kembali merekah
Mengelopak dibalik timbunan duka yang manis
Melayah ditepian malam, melewati lubang lubang masa keheningan
Merangkak pucat dari balik dedaunan kasih
Menggetarkan nadi, menyapa keras detak jantungku dalam debaran labil

Hening tak jua lekang, mendekap bincang dalam kebisuan
Sedang gumpalan rindu tua, masih setia mengaliri darah keruh
Menggelegak merah bersama pekikan jiwa yang tersangkut kebisuan nadi
Lalu dengusan letih atma mengalir terbata bata
Menghembus lirih dibalik leher bayanganmu dan menguap perlahan
Meninggalkan jejak jejak putih, buih kabut bertuba disekujur nurani

Kutikam lukisan suram cinta yang terlihat kusut dan letih
Laksana dedaunan tua yang layu, kubiarka semua paras kasih berlalu
Hilang bersama angin malam yang menghembus resah


=MERPATI=