Jumat, 11 Desember 2015

KEMILAU DIBALIK TIRAI KEGELAPAN karya : Merpati

Di pipi malam yang kian beku

Kurakitkan hati menyeberangi kuala hening

Melewati bentangan rindu , menghanyutkan duka

Menyusuri gelisah ombak hingga ke tepian pasir

Dimana kudamparkan semua letihku pada kehangatan pantai

 

Tak kupedulikan lagi laut yang kian gelisah

Kuresapi merdunya lagu ombak yang menyelinapi waktu

Yang menuntunku pada sebuah hamparan indah kehidupan

Dimana tiada bayangan luka menikam ulu hati

Tiada sesak gemuruh rindu menyeret hampa

Bahkan tak sepotongpun kenangan silam terhisap benak

 

Dibawah rintihan bulan separuh

Kusibak tirai kegelapan yang menggantung samar

Dan diantara hitamnya, masih ada secercah kemilau

Yang menanti jejakku berlari menggapai

Bersama sebaris senyuman cerah wajah kehidupanku

 

 

 

=MERPATI=

Rabu, 09 Desember 2015

AKHIRNYA KUTINGGALKAN JUA SEPI RINDU karya : Merpati

Akhirnya kepada malam jua aku bersandar

Melepas segala kegelisahan rindu

Menautkannya pada jejak jejak ranting basah

Kueja sebaris isyarat yang diungkapkan angin

Tentang bisikan angan yang menggantung di gigir rembulan

Dimana seberkas kemilau masih menanti rengkuhan

Yang dipantulkan dari senyuman bunga liar di sudut lembah

 

Akhirnya kulepas jua segala busana sepi

Yang hanya mengungkapkan kegelisahan pada bayang

Kutautkan bincang riuh diujung kemerlap rembulan

Mengeja sebaris rahasia senyum yang tertatap netra jiwa

Lalu kutinggalkan tumpukan rindu yang menyesatkan

Dimana hanya keletihan yang tergengam lengan jiwa

Dan tak henti menorehkan perih setiap nafas heningku

 

 

 

=MERPATI=

 

Senin, 07 Desember 2015

KIDUNG PENGIRING MIMPIMU karya : Merpati

Dari seberang tanah tandus

Bincangmu mengelupas sepi

Merobek tirai kepekatan bayang

Menggemakan sebaris nyanyian asa

Memanggil relung batinku menari

Melenggokkan gemuruh jiwa pada irama cinta

 

Lewat angin tandang kuelus mesra jiwamu

Kueja helai demi helai benang kasih tersisa

Lalu kurajut kembali menjadi selarik kain cinta

Dan akan selalu kukibarkan, menghembusi lena kalbumu

Dengan angin malam syair syairku bertolak keperaduanmu

Menghantarkan bait bait makna nan syahdu

Tentang ribuan benih cinta yang kian bersemi elok

 

Dari seberang lembah mati

Kugemakan lantunan kidung asmaradana

Merambahi alunan gelombang

Menyingkap kabut samar dataran

Akhirnya menyelusup ke balik mimpi indahmu

 

 

 

=MERPATI=

AKU KECEWA karya : Merpati

 

Lalu hasratku termenung

Ketika sepi mengecup malamku

Lenyap riuh menyelam pada dinding kamar

Meninggalkan gumpalan risau disepanjang ruang waktu

 

Sia sia kusembunyikan raut kecewa

Kedip nyala api tak mampu membungkus legam

Mungkin engkau memang bukanlah lautku

Sebab tak kutemukan kecupan ombak membelai diri

 

Malam ini kupintal segulung benang kesabaran

Memeluk sepi dalam kamar berakar detik

Di sungai kasihmu tak lagi kutemukan kebeningan

Sebab genangan lumpur telah mengarsir jiwamu

 

Lalu sisa senyumku akhirnya menghilang

Menatap tarian api pada gumpalan merah lilin

Yang perlahan mengecil dan menghilang

Meski tiada angin menghembus padam  

 

Hening kian menjadi kaca

Tak menggema bincang raut mengiring riuh

Padamu hanya ada buih riak yang gelisah

Saat gulana bertandang mengelus nadimu

Tak pernah teraba oleh jemarimu

Tentang sepiku diantara nyala lilin lilin waktu

Aku kecewa

 

 

 

=MERPATI=



SEMPURNALAH KEGELAPAN MALAM INI karya : Merpati

Langit menangis renyah
Risau bulan sembunyi kebalik awan
Sepi meranggas dedaunan jiwa
Mengaca taut duka dibaluran nadi
Pada titik resah kutadah perih gerimis
Hingga hilang senyum dalam kelam waktu

Tak ada lagi yang kucari disekujur malam
Kesendirian telah memabukkan riuh kebalik pekat
Tak ada tawamu mewarnai pijar pijar lilin
Hanya geliat lemah sepi yang semakin hening
Aku kian terpuruk bersama gurat jalang kepedihan
Yang tak henti menelanjangi tiap detak jantung derita

Kubiarkan nyala lilin mengecil dalam diam
Menanti sang waktu merambah, merampas hingga luruh
Dan menyempurnakan semua kegelapan malam ini




=MERPATI=

Minggu, 06 Desember 2015

SESUATU YANG LAMPAU DAN PAHIT karya : Merpati

Malam terberai, sisakan hening dipucuk daun

Mengurai perhelatan duka di tabir kenang

Membuat angin berlari menggenggam curahan air mata

Aku terpasung bisu bersama rindu yang tertatih

Mengerang disela robekan bunga sebelum akhirnya diam

Lalu seribu bayanganpun luruh diatas jejak masa lalu yang gegar

Menyerpih disudut kalimat kalimat yang memutih

 

Tak henti kusibak cucuran gerimis malam

Mencari keping keping harap yang tertinggal di ruang waktu

Kugali asa dibalik gundukan sisa butiran mimpi

yang terselip erat diantara tapak tapak basah sekujur perjalanan silam

Segenggam harapan yang tak pernah pudar tertingkap masa

Meski tak henti batin kerap kali memamah perih

Merindukan sebaris raut yang lampau dan pahit

 

 

 

=MERPATI=

 

AKSARA YANG TERBELENGGU karya : Merpati

Dan ketika kata kata tak lagi sebebas tubuh
Segala makna terkuak tiada menyirat warna pelangi
Terpasung erat disela gelap bayangan gigil
Mengalir hingga ke hulu muara beku keremangan
Tiada keceriaan ombak melukis gurat tarian
Hanya barisan elegi yang menggemuruh tiada jeda

Tak ada lagi pesona pijar tarian syairku
Merunduk layu, terdiam dibalik gulungan kabut legam
Tiada lagi nyanyian puisi yang menggemai cinta
Hanya rangkaian aksara rapuh yang tertinggal dibalik goresan dinding
Sekujur jemariku telah kaku, terbelenggu wajah tegas kepedihan
Yang tersisa dari jejak kepergianmu selamanya




=MERPATI=

KEAKUAN SEUSAI RIUH karya : Merpati

Selepas riuh mengecup jejak
Ombak membenam tak mengguruh
Memandu bincang pada raut hening
Menjelma asing disetiap perjumpaan tatap
Membuat kita rebah disebuah ikatan

Dulu kita terjunjung saat rekah mengelopaki rasa
Bergetaran disetiap wangi aroma terhirup
Hingga kalbu meraksasa ke batas bumi jauh
Dan kita tak henti besenandung syahdu
Melagukan irama suci cinta sang dewata

Lalu saat pintu asing terbuka remang
Mestikah kita bertikai kelu, mengatupkan bibir jiwa
Mengentaskan pantulan rembulan kebalik legam
Dan kita berjalan disepanjang wajah keakuan
Meniupkan raut beku yang membelenggu

Malam ini tebaran cahaya menyelusup ragu
Merayu serambi hati lewat kehangatan kenang
Namun sinarannya tak mampu mencairkan gigil beku kita




=MERPATI=

GERIMIS NAN INDAH karya : Merpati

Merdu rintik hujan
Serasa lantunan kidung setanggi timur
Mendayu disekujur pembuluh nadi
Mendaduhkan atma ke lembah lena pesona
Gerimis pagi nan elok
Seusai mimpi kegelapan berlari pulang

Senyumku tak katup
Menatap butir air yang menari
Kukemas sebait makna di sudut keremangan langit
Tentang sebaris keindahan dibalik gelap sepi
Kueja segenggam arti yang terkuak dari geliat hujan
Bahwa tak selamanya musim kedukaan menjelmakan perih
Ada saatnya sebaris senyuman terulas disela pekatnya

Merdu irama rintik air
Tak henti menggemakan lagi syahdu
Membuat jemariku tak henti menari
Mengguratkan barisan syair ke hamparan maya




=MERPATI=

Selasa, 01 Desember 2015

KEKASIH ABADI karya : Merpati

Dibawah gerimis langit yang merdu
Buih buih asa beterbangan, memenuhi kepundan malam
Meracik nafas indah tentang sebuah cinta yang tak pernah surut
Yang terbit dari kepakan sayap sayap cerita lalu
Dimana deburan kasih telah menyatu dalam ombak jiwa
Memasung erat butiran darah, pada sebaris paras terpuja

Tak labil gelora hasrat memateri cinta digigir jiwa terkasih
Mereguk manis yang panjang pada setiap hela nafas bayangan
Tiada resah mewarnai jengkal langkah disepanjang jejak kekasih
Tak ada perih yang teraba ketika sepi menikam jantung
Disekujur namamu hanya keindahan yang membalur nadiku
Bahkan dukapun menjadi seindah pesona senyum rembulan

Dibawah titian airmata langit malam
Kutadah butiran hujan yang menjelma menjadi kepingan perak
Dimana kemilaunya tak pernah henti, memantulkan sebaris senyum elok
Yang terbit dari sepasang bibir indah kekasih
Dan tak henti memberikan segenggam kehangatan abadi dilubuk hati




=MERPATI=