Sabtu, 30 Agustus 2014

BISIK KEMBARA karya : Merpati

Bisik kembara merangkai jemala
Menorehkan sayap rindu ke lembah gelap pandang
Seribu aksara terlunta, meracau resah dibatas penat
Menghening kelu dalam barisan syair bisu
Dan segenggam ceriapun berlalu, menjauh dari pikuk
Terhempas gelombang kenang yang membanting diri
Dititian pintu bayanganmu aku mengerang
Menggeliat risau dipeluk sejuta buih sesal silam

Tak padan aku merangkai kembang dikisi fatamorgana
Menghentak seribu ujung jarum, menggurat luka
Mengarsir barisan mendung kebalik tangis
Hanya gumpalan api kepedihan yang tlah kuberikan
Menghias kanvas suci hatimu dengan tetesan darah
Bisik kembara merangkai jemala suci
Yang terbit dari rontaan sesal gulana
Seusai jejak bayangan menikamkan kelu disudut hati


=MERPATI=

PADA SUCI HATIMU karya : Merpati


Selepas malam meronda

Surya membakar legam perjalanan kelam

Tetes embun membasuh rindu yang terkatung

Melahirkan kemilau rekah dipadanan kalbu

Memati tangkai silam diufuk jemari hari

Runtuk ripuk segala sisa bayang

Luruh sirna dibakar nyanyian hangat sang fajar

 

Menggumpal asa diujung jeritan lidah gelombang

Membenih kelopak rasa dipelataran gilang kencana fajar

Seraut hasrat merekah diujung nadi

Menyatu dalam sebaris keinginan indah tentang asmara

Manakala senyuman hangat mentari menyapa jiwa

Kukuduskan semua aliran kasih yang terkuak

Hanya pada seraut elok bayangan suci hatimu

Kowa yang selalu hadir disetiap hembus detak nafasku

 

 

=MERPATI=

 

LELAH DIBALIK PERGULATAN karya : Merpati

Lelah kembara menuai duka
Menggamit makna yang terpahat di batas langit
Membingkai matahari pada kelopak senja muram
Melayah bersama gairah kepak camar nan elok
Menggemuruhi pucuk pucuk lidah ombak yang terseret
Memasung baris baris kesetiaan, yang teruntai bagai anugerah bumi

Ada sebait makna yang tersamar diantara detak kepenatan
Ketika senja mulai jatuh pada pucuk nyiur melambai
Segenggam purwa keindahan yang tiada teraba getaran angin
Meski awan kerapkali membisikkannya pada ilalang kering
Guratan emas yang tersisa dari buih rentang perjalanan hati
Yang membingkai wajah malam dengan selaksa hembus kesejukan

Bilakah usai segala pergulatan serupa swara yang terseret gelombang
Hingga tak lagi merangkak, sendi jiwa yang tertatih lunglai
Dan tiada lagi getir yang terus merambati relungan jiwa
Yang hanya meninggalkan butiran gerimis yang kian menangis


=MERPATI=

 

Jumat, 29 Agustus 2014

KETIKA BARA TAK MENJADI SAGA karya : Merpati

Manakala bara tak menjadi saga

Adalah gelisah yang tersisa dihaluan kalbu

Hingga prahara kata, membingkai kelu dijejak langkah

Mengalir hitam mewarnai sejarah perjalanan masa

Dan disinilah wajah nurani berkelok perih

Tenggelam dalam pikuknya kebisuan rasa yang menyengat

 

Tak semestinya aku berkesah pada pelangi senja

Melukis goresan hujan  ditanah penuh makna

Namun gelegak amarah bumi tak jua berlari redam

Mengukir jejak legam dalam kegersangan yang beku  

Tak seharusnya kuikuti buaian angin yang mewangi dilintasan semu

Hanya membawa ragaku tertatih lesu dipenghujung kepenatan

Sedang matahari kian jauh berkejaran

Menutupi rangkaian mimpi mimpi yang kini menguap sirna

 

 

=MERPATI=

 

Sabtu, 23 Agustus 2014

MEMBUNGA ASMARA karya : Merpati


Engkau yang bersemayam syahdu di kisi kalbu
Melingkar erat menggenggam jemari kasih
Menggemakan gambuh nirwana di haluan rasa
Kau hamparkan selendang asmara dibibir pantai jiwa
Melukis elok ditatap kegelapan netra
Harummu membakar darahku dalam geliat resah kerinduan
Hingga aku terjatuh dihamparan ruang yang tiada berbatas

Engkau ratu restu telaga sempurna
Kau kibarkan aksara swarga disetiap hembus bait syairku
Kau lipu lipatkan semenanjung duka yang memasung
Aku berhenti memati hari, mengeja setiap geliat jiwamu
Merangkai kembali kepingan harap yang tercecer dibalik jejak perjalanan
Kupangku mimpiku diselempang bayanganmu nan teduh
Hingga membunga kembali kelopak rekah cinta di jantungku


=MERPATI=

YANG TERSISA karya : Merpati

Kutinggalkan ribuan kisah dipenghujung musim semi
Ketika raut tak lagi hendak bertaut rupa
Saat malam telah enggan membentangi senyum rembulan
Segenggam buih yang terarsir legam kian mewarnai bingkaian masa
Melukis jejak kepenatan rasa dipeluk langkah
Noktah hitam yang tak pernah ingin kurengkuh kembali
Disela perjalanan waktu menuju ambang senja

Kubiarkan hamparan kata menyusuri jejak angin barat
Merambahi butiran sesal, membasuh senyuman dalam tangis
Meronai ruh ruh syairku dengan barisan kelu elegi biru
Barangkali tlah tersirat didalam goresan kanvas kehidupan
Selamanya jalan yang mesti terlalui hanyalah bebatuan runcing
Yang kerap kali menggores mata kakiku hingga berdarah

Kutinggalkan barisan cerita kebalik bayangan awan
Walau kutahu, hanya kekelaman yang akan tersisa dibawah langitku


=MERPATI=

Jumat, 22 Agustus 2014

TERJAGA AKU karya : Merpati


Tergugah aku merentak sadar

Terbuka kelopak semu diujung bayangan

Ketika jemari kasih menirus pudar

Tertebas putus rangkai kenang diulik hening

Bisik hembusan angin merangkai jemala  

Menjatuhkan sayap rindu ke lembah gelap pandang

 

Butalah aku memintal swarga dikisi fatamorgana

Menjunjung lukisan semu, goresan tangan iblis

Hingga buta kelu mata hati, merenang gegas panggilan jaya

Tlah jauh langkah kaki terseret bisikan pesona remang

Menukar emas dengan seribu pundi serpihan lapuk tangkal waru

Bagai menggenggam jurang celaka disela ruang waktu  

 

Terjaga aku di pintu gapura suci

Meraba detak kelembutanmu dalam seraut kesadaran diri

Sesungguhnya engkaulah bidaari yang kunanti selama ini

Yang setia mengelus setiap untaian perihku dengan seberkas kasihmu

 

 

=MERPATI=

 

 

Kamis, 21 Agustus 2014

ANGAN RAPUH karya : Merpati

Sejengkal angan rapuh, tertatih bisu
Tenggelam diantara awan raib dan pasir penuh bulan
Hanya hembus gigil yang terasa dingin dan perih
Dibalik kaki jiwa yang kian terasa berat dan kaku
Meski hasrat masih enggan rebah menyusun abjad mimpi
Namun bau musim gelombang, mengisyaratkan lagu kematian

Seperti sebaris mantera, kupintal kata berlipur suci pinta
Menyimpan bisikan malam yang mengharap fajar
Mendengungkan gempita mimpi yang bertebaran di ruang waktu
Kuikat sebaris harap pada batu karang yang melewati pasang
Agar mentari pagi mengekalkannya dalam seraut wujud nyata
Seperti tawa cakrawala yang mendekapi laut pada tepiannya


=MERPATI=

KAU YANG DISANA larya : Merpati

Adakah engkau tetap di sana
Memandang dan memandang lagi
Memandang bayang-bayang yang dihalau kemarau
Memandang senjakala
Dan iringan sayap-sayap kelelawar
Yang memintas-mintas senja samar
Adakah engkau tetap disana
Memilin benang kusut malam
Meluruskan cerita yang terhempas kelam

Mungkin engkau tak lagi terduduk diam disana
Memandang hamparan kosong beranda
Memandangi buih buih bayang yang lenyap dipeluk gelap
Barangkali engkau kini tengah terbahak ria
Berjalan angkuh memayungi luka
Dengan seribu helai tirai tirai fatamorgana
Mengelus serpihan angin yang tertinggal
Sebelum menancapkan gigilnya kembali keujung ulu hati


=MERPATI=

KECEWA karya : Merpati

Bulan patah di ranting kecewa
Menghisap embun tangisan cakrawala
Selempang rasa tergurat pucuk dusta
Terkatung dingin di pelataran ruang sempit waktu
Hanya tersisa hampa dibalik semu bayanganmu


=MERPATI=