Cinta itu ibarat api
Menghangatkan sekujur pembuluh nadi
Apabila terlalu berlebihan terpateri
Dia akan menghanguskan gumpalan hati
Maka cintailah kekasih dalam kesederhanaan rasa
Hingga dia tetap akan hidup selamanya
Cinta itu bagai pelita yang tiada pernah mati
Akan tetap menerangi jiwa walau dalam sepi
Namun terkadang cinta kerap menjelma dalam wujud purwa benci
Ketika wajah keakuan begitu lekatnya memeluk diri
Hingga yang teraba dalam detak irama rasa
Hanyalah wajah keangkuhan yang begitu perkasa
Namun adakah rasa cinta itu benar benar telah mati
Sesungguhnya dia masih tetap hidup, bersembunyi dibalik wajah benci
Dan sesekali dia akan menancapkan kuku kuku rindu
Di kala wajah keakuan berlari meninggalkan kalbu
Itulah wajah cinta yang kadang tak mampu tereja waktu
Selalu meninggalkan sebaris tanya diujung kalbu
Cinta oh cinta gemamu selalu membimbangkan hati
Membuat hamparan benak serasa bagai mati
Namun tiada terdustai mata hati
Semerbak aromamu membujuk nurani dalam keindahan wangi
Cinta oh cinta, jangan kau elus pucuk rekahnya
Jika engkau tak pernah siap untuk terluka
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar