Malam merajut sepi
Menyisir dingin seribu kenangan luka
Desah aksara melipat tawa kebalik gundah
Membuat angin tak sempat meninggalkan senandung rindu
Dari balik jendela kulihat bayang bayang kabut merapat
Membawakan sebaris puisi kepedihan keujung nadi
Lihatlah kekasihku !
Lambaian daun jati meliuk kian kaku disela hening
Seakan tengah memekikan teriak kelukaan panjang
Kau dengar erang lirihnya yang membatu
Mengeras pada dinding kecewa yang tercipta
Dimana sebungkah kepalsuan masih menancap tegas
Meratakan semua tangkai mimpi kebalik luka
Selembar hasrat terbaring diatas tanah basah
Menggigil resah dipelukan angin tua membeku
Hanya menanti waktu, membawa segalanya pulang keasal
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar