Matahari pucat yang resah
Langit rabun yang menangis
Irama rintik mengawali fajar
Mengatupkan senyum dedaunan beku
Tawaku menyingkir pergi
Menjelma purwa resah dipadanan langkah
Mendung dipenghujung april
Meningkap gelora kalbu ketitian duka
Aku menggeliat dalam hamparan resah
Melayarkan bahtera bermuatan lampu kepedihan bayang
Dimana selaksa gelombang sesal menghantam tak jeda
Membuat aku terhempas ke batu karang
Dan menyibakan kembali luka yang tak sempat mengering
Seuntai pagi berpayung ribuan mega legam
Menggulung awal langkahku kebalik perenungan kelam
Mengikis seluruh sisa senyuman semalam
Dan membuat aku kembali rebah
Menggelepar dibawah raungan embun jatuh
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar