Senin, 24 Oktober 2016

DAN CINTA TAK LEKANG DARI NAMAMU

Berpancang waktu merangkai binaran hati 
Menguak tabir keremangan bayang diatas sebaris hasrat 
Kulipat segala keluh tersisa pada hamparan angan 
Kukemas diantara buih buih ketiadaan asa
Agar tiada resah mewarnai rasa kebalik lukisan gundah 
Dan membuat arakan awan senja berlari ke raut gulita

Separuh jiwaku tak hendak berlari merengkuh damba
Kaki runcing kenyataan begitu kuat mencengkeram asa 
Membuat hasratku terpasung resah, merambah dalam keraguan 
Hanya angan semuku yang menggeliat, mengusap lempeng cumbu tahta angin 
Dan cinta kembali menampakan bilah bilah ketegarannya 
Merujuk pada sebaris nama yang tak pernah lekang dari buku jiwa ini 



=MERPATI= 

KEINDAHAN DALAM DUKA

Bulan mengintai dari balik awan Mengungkai simpai sepi ke lubuk ombak 
Rindu bergelap senda, menjungjung resah 
Memacu seribu bayang hadir dari balik kenang 
Senyum dalam tanganku terberai pecah 
Mematah tangkai hati ke pelukan duka 

Kuketuk rangkai legam disudut puing kisah 
Mengeja setiap lekuk bayanganmu dalam kecupan rasa 
Meski gemuruh hampa tak henti merajah nadi 
Namun masih dapat kurasakan hembus keindahan tersisa Memeluk teduh geliat resah kaki runcing sepi 
Membuat aku kembali terlena dipusaran ombak kedukaan 



=MERPATI= 

Sabtu, 22 Oktober 2016

KENANGAN TENTANGMU karya : Merpati

Kutulis sajak gerimis dilingkaran mendung 
Menggantung hitam pada arakan awan 
Hingga tertingkap tawa mentari lebur dalam gelap 
Segenggam hasratpun terdiam beku dibalik hujan 
Mengeja bayangan luka yang dijatuhkan air 
Sebelum bumi menghisap luruh semua bayangan dirimu

Kulantunkan sebaris kidung elegi senja 
Merapat pada tangkai kepedihan 
Menjelajahi lingkaran kelam ambang malam 
Membuat bulan menangis pucat, tak beranjak dari lingkaran gelap 
Lalu ketika angin tak lagi melagukan desiran duka cita 
Kurangkai kembali semua kenangan tentangmu 
Dimana seluruh wajah cinta dan keindahan 
Berbaur rapat dengan buih kelukaan yang enggan sirna



=MERPATI= 

DISELA SEPI DAN KEGELAPAN karya : Merpati

Putih bayangan pohon 
Menangis semesta disudut senja
Gugur beribu kemilau kepadanan remang 
Menghamparkan selaksa kebekuan dinding langit 
Aku terpaku bisu diantara wajah senja dan petang 
Mengeja setiap butir hujan yang jatuh ke bumi 
Dimana dapat kulihat jejak jejak kotor dari pantulan bening air mata langit

Seperti tanah yang tergurat basah 
Kurasakan hamparan lembut hati ini tak lagi rata 
Terarsir lekukan dalam bekas tikaman luka yang enggan mengering 
Membuat aku tak henti mengerang dibalik ribuan keluh aksara 
Kepergianmu tak hanya menyisakan barisan kisah indah 
Namun meninggalkan jua noktah kepedihan menyakitkan 
Dan membuat aku rebah diantara wajah sepi dan kegelapan 



=MERPATI= 
google-site-verification: google9f060d42c41b0ff8.html

TUHAN, MAAFKAN AKU karya : Merpati

Di pintu MU aku terlunta 
Menggenggam saga membakar
Lenyap bincangku
hanya desah yg terurai
"Tuhan, aku begitu terluka! "

Di pintu Mu aku tengadah
Mengharap butiran air jatuh
Membasuh gelegak api membara
Agar tiada bara tercipta
Menghanguskan
Hanya sepotong doa yang kupinta
"Tuhan, jangan kau biarkan kebencian merajah jiwa renta !" 

Di hamparan wajah Takdir Mu
Ingin kutunjuk paras ketiada adilan dengan sepuluh jemariku
Namun mata hati tiada tergemuruh riuh
Hanya sebaris keluh lelahku yang terurai
"Tuhan, maafkan aku !"


=MERPATI=

Kamis, 20 Oktober 2016

BAHTERA KHIANAT. karya : Merpati


Kuselimuti semak nan gelap dengan nyanyian merdu
Hingga jejak kabut tiada mengelus daun
Telah kusebar jua harum bunga diatas bangkai terlupakan
Agar tiada menghembus aroma busuk dari tatap tersisa
Lalu kugeraikan seribu tirai hasrat terpendam
Pada setiap helai ruh aksaraku yang menggeliat

Disela lapisan sepi dan kebisuan
Kubingkai ribuan warna yang memendar kilau
Menyelubungi jejak kebekuan tergurat
Hingga gemerincing riuh kidung hati mengajak murai berdendang
Kutahbiskan sebaris angan terbangkit,  melewati batu batu sunyi
Mengarsirnya dalam sebuah hasrat cinta bertabut nafsu

Kuarungi samudera khianat tanpa wajah kesucian
Dan kubiarkan ikan ikan jalang bercengkerama dengan gelombang
Mengawani perjalananku,  menembus pulau impian sesaat

=MERPATI=

Senin, 17 Oktober 2016

KUPINTAL SYAIR DI LORONG HATIMU karya : Merpati

Kupintal syair sepanjang lorong keindahan
Mengaliri rentang perjalananmu dari hulu
Beribu makna keindahan mengarungi ruh kata
Menjelmakan puja disekujur rasa yang terbangkit
Aku kian mabuk dalam cahaya kasihmu
Menguntai benih benih mimpi yang kian sarat dengan harapan
Bernyanyilah dalam selimut keindahan jiwa
Kerna swaramu tak henti meneduhkan gelegak pasang
Seribu kelam terhempas luruh, mengerang disetiap ujung senyumanmu
Berganti purwa wujud debar di segenap hembus
Membuat jemariku meraba ayat ayat cinta yang terlahir
Dari geliat syahdu untaian puisi jiwaku
Kurajut nada nada asmara di sepanjang lorong lorong rahasiamu
Memasuki pori pori bayanganmu, mencipta api api kerinduan
Membuat aku menggeliat resah sepanjang malam
Terhimpit getar pesona yang mengalir dari elok keindahan mu



=MERPATI=

KETIKA BAYANGMU MEMBAWAKAN RINDU karya : Merpati

Dari ladang kedukaan 
Sajakku tumbuh mengitari kesepian
Mendamparkan ribuan aksara luka
Yang mengerang disepanjang tanah basah kerinduan
Menjelmakan rantai gelisah disepanjang kata
Disetiap nyanyian cinta yang dilantunkan angin
Masih kurasakan irama kasih mu yang bertalu
Mengelus lena kulit jiwaku
Membuat daun daun merunduk syahdu
Mengeja setiap debar yang dijatuhkan buih awan
Meski bumi tak pernah menyentuh wujud
Dari rerimbunan pekat pepohonan kenang
Aku tak mampu berlari diatas hitam jejakmu
Terdiam luruh dibenaman puing mimpi yang tanggal
Menggenggam makna gelisah dan luka
Ketika bayanganmu melintas, membawakan rindu tak berarah 


=MERPATI=

PADA MALAM SEPI karya : Merpati

"Aku segera kesana !" bisikku pada malam 
Pada sepi yang tak henti memanggil
Kuhirup bau tanah kegelapan diujung duka
Seusai gerimis membasuh semua keindahan rasa
Akhirnya kusandarkan semua lelahku
Pada genangan hampa yang menghapus jejak rindu
Kebekuan telah menjadi tuba
Yang merasuki kalbu hingga menggigil
Membuat lelah hasratku direntang penantian panjang
"Aku segera kesana !" desahku pada sepi
Pada kesendirian dikisi kisi ruang waktu
Menghirup kembali aroma kehampaan
Yang dulu pernah karib dengan kaki jiwaku
Dan di lantai kedukaan, aku bergulingan sepanjang malam
Mengeja bait bait elegi yang dijatuhkan sinar bulan 


=MERPATI=