Rabu, 22 Maret 2017

WAJAH SANG AMARAH



Malam menghempas kasar sosok raga
Pada titian hening ubun ubun sang kegelapan
Sedang sinaran rembulan hanya tersisa sekerat
Kala kebekuan memeluk dingin bayangan raut pucat sang penyair malam
Lalu kaki kaki kelam yg runcing, menghunus bilah kedukaan direlungan nurani

Pada segumpal sisa sìsa asa yg masih tergenggam
Gelegak bara angkara bersarang di ujung atma
Patah sudah ranting, bercerai kuntum di jalanan
Berlabuh lelah dipangkal bicara
Jiwa menjelma dalam legam, membalur sosok saga sang angkara

Lalu selusin malaikat tanpa sayap, turun ke bumi
Jatuh restu menyingkap amarah dalam gerai laku
Seiring kemurkaan sang kembara pada keadiln langit
Menggenggam panas bara nan bergelegak dalam bejana kepedihan
Amarah bersambut alam, berkoar dalam gelegak melukis langit

Diambang fajar, melambai pulang sang rasa
Bahagia tiada tersentuh, kian berlari memudar dan lenyap
Mencengkeram wajah hati di kedalaman lara
Lalu sosok pucat sang penyair malam kian terpuruk
Bersama seribu desah umpat serapah yg terlontar dari bibir keringnya 



=MERPATI=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar