Kamis, 23 Maret 2017

SEBAIT AKSARA JIWA



Diratap hening, pinta jiwa tak melukis wujud
Hanya perih yg tergurat di relungan kalbu
Mendengung diombak udara, menerusi daun dan dahan
Hingga berlabuh menggerus perìh ruang hati
Dan aku kian rebah, dirajam duka pilu dibatas jiwa
Sesal ku menjulang, saat tertatap luka direlung mu

Jubah keakuan tak layak lagi kugerai dibilik jumawa
Kubiarkan kelaraan membusanai jiwa ini
Merambahi malam malam nan kelam dalam kesendirian luka
Tak syak lagi, luka mu selalu bertukar layak dalam luka ku

Ada goresan perih di relung jiwa saat menatap kesedihan mu
Aku tak pernah mengerti sakitnya luka, saat kau masih di sisi ku
Kini setelah diri mu jauh, barulah kusadari
Bahwa kau lah arti hidup ku
Bahwa kau lah pengobat luka lara ku
Tanpa mu, tiada arti diri di untaian langkah, kerna diri mu yg berarti

Malam dekaplah aku dalam kelam mu, agar tiada perih menggurat hati
Dan kususuri jalanan depan ku dalam kesendirian 
Tanpa cinta, bersama segenggam luka
tikaman cìnta
Malam, untuk ke dua kali nya, aku mencintai kegelapan mu 



=MERPATI=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar