Senin, 20 Maret 2017

SECUIL KELUH PADA LANGIT



Lamun kelu perdu liar, menebas jumawa
Merangkai impian di penghujung resah
Laknat malam enggan berkisah
Terkatup rapat oleh gerigi sang kelam

Menjuntai harapan bagi selarik jalinan esok
Tercabik kuku kuku tajam gelegar langit
Atas sabda alam, berkeluh jiwa pada sang rembulan
Tentang sebaris impian sederhana, menuai kembang di taman sari

Namun rembulan kelu, tiada menoleh
Alampun kelu, enggan bertutur bincang
Hati menggeliat mencari makna jawab
Kalbu mengerang, memohon restu pada sang langit

Nurani kian risau dibatas kepenatan
Siapa lagi yang mau peduli pada gulana ku ?
Sedang bumi pun tlah enggan menyentuh nya


=MERPATI=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar