Rentang kasih terkulai di tepian malam
Terhempas gemuruh badai, tanggalkan selarik impian
Berkeluh tentang suratan yg tergenggam, pada sang langit
Merintih sukma disela pekatnya kisi kisi malam
Lalu terjajar dan rebah, menuai hampa di pelukan sunyi
Bermadah seribu lantunan kidung kidung elegi perih
Bersyair sejuta aksara ratap diantara tarian jemari
Memeluk erat pinggiran beku kedukaan malam
Diantara nafas nafas kelukaan wajah cinta yg terberai
Bibir terkatup erat, tiada melontar indah bincang cerita cinta
Berkawan sosok lara, menguntai langkah diri
Lukisan alam tlah mengguratkan garis tegas atas jalanan
Tak syak lagi cinta tiada seindah goresan syair hari lalu
Dan ketika malam mulai merebah dalam penat
Saat rembulan mulai tertutup kabut legam
Sosok raga sang penyair cinta, rebah terkulai di pelukan malam
=MERPATI=
Terhempas gemuruh badai, tanggalkan selarik impian
Berkeluh tentang suratan yg tergenggam, pada sang langit
Merintih sukma disela pekatnya kisi kisi malam
Lalu terjajar dan rebah, menuai hampa di pelukan sunyi
Bermadah seribu lantunan kidung kidung elegi perih
Bersyair sejuta aksara ratap diantara tarian jemari
Memeluk erat pinggiran beku kedukaan malam
Diantara nafas nafas kelukaan wajah cinta yg terberai
Bibir terkatup erat, tiada melontar indah bincang cerita cinta
Berkawan sosok lara, menguntai langkah diri
Lukisan alam tlah mengguratkan garis tegas atas jalanan
Tak syak lagi cinta tiada seindah goresan syair hari lalu
Dan ketika malam mulai merebah dalam penat
Saat rembulan mulai tertutup kabut legam
Sosok raga sang penyair cinta, rebah terkulai di pelukan malam
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar