Kamis, 23 Maret 2017

MENGAPA KAU DUSTAI AKU



Hembus angin menebar aroma kering
Gugur selarik angan yg terbangkit diharibaan dusta
Kemarau yg membentang, sisakan jejak kering kerontang
Di balik nafas nafas jiwa ku yg kini mulai tersengal
Menahan perih yg menyengat, diatas luka yg kau tikamkan dng pisau kepalsuan mu

Mengapa baru kini kau katakan segalanya
Disaat hati ku mulai terenggut sayap sayap asmara
Di kala seluruh rasa ini tlah luruh, memuja bayang cinta mu
Bincangmu laksana petir yg menghempas jiwa ku
Membenamkan keping keping jiwa ku ke ceruk terdalam jurang kelukaan
Dibawah mega pekat yg kini mulai menaungi langit ku
Kegeluti hamparan padang kepedihan
Bersama sebungkah luka yg kini setia menemani langkah ku
Dan selarik bincang dusta mu, yg kini mengiang dibalik raut legam kebencian

Dusta mu telah meluruhkan segalanya dalam diri ini, dan hanya menyisakan kebencian diatas luka 



=MERPATI=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar