Senin, 27 Maret 2017

RINDU DIBALIK HENING RESAH

Derai dedaunan malam mengusik hening
Riuh mendesah, menampar sepi diujung nurani
Beranjak diketerbataan rasa, melagu dalam wajah nyanyian hampa
Melukis seraut bayang lalu, memendar beku disudut pembuluh nadi
Adakah jiwa tlah layu, menatap hambar tentang makna kasih
Tiada terbangkit angan yg pernah ada,
tiada tergurat rasa yg pernah menggelegak
Diam dalam seribu kelu, menghening tiada mewujud rupa

Sedingin hembusan angin menerpa raga
Seremang langit malam mengulas wajah jiwa ku
Kutatap hamparan kejora dalam kepekatan kemilau
Laksana sebaris titik cahaya yg tiada bermakna,
tiada menyirat keindahan binary
Sehampa lampu jalanan yg menerangi jembatan depan rumah ku
Tak lagi menarik pesona jiwa dalam uraian bincang keindahan

Adakah sang masa tlah memadamkan semua kemerlap pelita kasih
Ataukah batas kepedihan tlah mencapai ujung relungan ?
Hingga tak lagi kurasakan manis pahitnya secawan aroma cinta
ACkhh...entahlah !
dan aku tak hendak berpikir lagi tentang ujung rentangan ini
Lalu dalam diam resahku,
kusentuh indah tentang sosok pengukir senyuman kalbu
Aku rindu bergelung senda dengan nya
Aku rindu mengulas senyum bahagia ku disela taburan aksara nya
Aku rindu sosok nya yg selalu bangkitkan nada nada riang jiwa ku

Wahai angin malam, mendesah lah untuk ku
Desahkanlah sebait lagu rindu ini pada nya
Dan untaikanlah bias rindu ku dalam mimpi lelap nya malam ini
Dan katakanlah jua, aku ingin menatap senyuman manisnya, kala mimpi membawanya dalam nyenyak



=MERPATI=


Tidak ada komentar:

Posting Komentar